Inspirasa.co – Masyarakat Bontang bakal segera menikmati jaringan gas (jargas) baru dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Pemasangan akan dimulai pada Oktober 2025 dengan jumlah penerima mencapai 10.553 sambungan rumah (SR). Seluruhnya diberikan gratis alias tanpa pungutan.
Langkah ini menjadi bagian program pemerintah pusat untuk memperluas akses energi bersih dan murah, sekaligus mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap elpiji.
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, menyambut baik program tersebut. Menurutnya, tambahan jargas akan membantu meringankan pengeluaran warga. Ia menilai Bontang memang pantas memperoleh perluasan jargas karena merupakan daerah pengelola migas.
“Insha Allah semua berjalan lancar sesuai tahapan sebagaimana tadi dijelaskan PPK-nya. Jadi, kami sangat bersyukur. Hari ini tim Dirjen Migas Kementerian ESDM juga langsung turun ke lapangan,” ujar Neni di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota, Jumat (12/9/2025).
Ia menegaskan, ketersediaan energi murah dan ramah lingkungan sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pembangunan berkelanjutan di Bontang. “Kami terus mendorong supaya cakupan jargas bisa menjangkau seluruh warga,” tambahnya.
Diketahui, Pemkot Bontang sebelumnya mengajukan 11.804 calon pelanggan baru. Namun hasil survei lapangan hanya memungkinkan 10.553 sambungan untuk direalisasikan.
Kelurahan Lok Tuan menjadi penerima terbanyak, yakni 1.762 SR. Pengerjaan dilakukan bertahap dengan skema multiyears: Oktober–Desember 2025, lalu berlanjut Januari–Mei 2026.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dirjen Migas Kementerian ESDM, Yunando Antasari, menyampaikan, masih ada kendala teknis di beberapa wilayah pesisir, seperti Bontang Kuala dan Berbas Pantai.
Permukiman di atas laut belum bisa dijangkau karena instalasi pipa jargas harus ditanam di tanah, tidak boleh terpapar langsung sinar matahari atau air laut.
“Kalau permukiman atas laut belum bisa karena pipanya harus ditanam di tanah. Kalau kena air laut berisiko, bisa terkelupas, korosif, dan lain-lain,” terang Yunando.
Penulis: Fitri Wahyuningsih
Discussion about this post