Inspirasa.co – Anggota Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina, turut mengkritik rencana pemangkasan jalan di RSUD Taman Husada Bontang yang seharusnya sudah terealisasi pada tahun 2024 ini.
Diungkapkan Amir, bahwa hingga kini rencana pemangkasan jalan tersebut belum ada tanda-tanda pengerjaan.
Penundaan pemangkasan jalan tersebut dinilai sudah terlalu lama dan perlu segera ditangani, sebab kondisi jalan itu dinilai sangat berbahaya bagi keselamatan masyarakat.
Ia pun berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang segera menindaklanjuti rencana ini agar tidak menimbulkan risiko kecelakaan yang lebih besar, dan banyak dikeluhkan warga mengenai bahaya yang ditimbulkan oleh kondisi jalan di sekitar RSUD.
“Keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas,” ujarnya saat rapat paripurna di Rumah Jabatan (Rujab) Wali Kota Bontang, Jalan Awang Long, Kelurahan Bontang Baru, Kecamatan Bontang Utara, Senin (29/7/2024).
Menanggapi hal ini, Wali Kota Bontang, Basri Rase, menyatakan akan segera memanggil Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bontang untuk meminta penjelasan mengenai keterlambatan rencana pemangkasan tersebut.
“Soal jalan di RSUD, besok akan kita panggil Dishub untuk menanyakan alasan kenapa belum dilaksanakan perubahan arus lalu lintas itu,” tegas Basri.
Basri juga merencanakan rapat dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang untuk membahas lebih lanjut rencana pemangkasan jalan yang sudah dijanjikan sejak tahun 2023 oleh Komisi V DPR RI bersama Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim dan Kementerian PUPR (KemenPUPR).
Rencana pemangkasan jalan ini dianggap krusial mengingat jalur tersebut sangat membahayakan pengguna jalan, terutama masyarakat yang sering melintas di area RSUD Taman Husada. Oleh karena itu, Basri menegaskan pentingnya percepatan pelaksanaan proyek ini.
“Insyaallah kami akan menyelesaikan pembahasan ini dan memastikan semua pihak terkait terlibat untuk memberikan solusi konkret,” timpalnya. (Adv)
Pewarta: Yayuk
Discussion about this post