Samarinda – Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Sigit Wibowo, mendesak Pemerintah Kota Balikpapan segera membangun sodetan air langsung ke laut sebagai solusi jangka panjang untuk menanggulangi banjir yang terus berulang. Menurutnya, intensitas hujan tinggi dalam beberapa pekan terakhir menjadi alarm keras bagi perlunya penanganan sistemik.
“Sampai saat ini belum ada sodetan utama menuju laut. Padahal, itu sangat penting untuk mengurangi genangan air saat hujan lebat,” ujar Sigit.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyebut, sistem drainase yang ada saat ini belum memadai untuk menghadapi curah hujan ekstrem. Ia menyoroti sejumlah kawasan rawan banjir seperti MT Haryono, Gunung Samarinda, dan Mekarsari yang hingga kini masih kerap terdampak.
“Di dekat rumah orang tua saya, gorong-gorong sudah menyempit. Air sulit mengalir lancar ke hilir,” ungkapnya.
Sebagai langkah solutif, Sigit mengusulkan pembangunan kanal tertutup atau drainase kotak besar bawah tanah—konsep yang lazim diterapkan di negara maju. Menurutnya, sistem seperti ini efektif menyalurkan air ke laut tanpa mengganggu aktivitas di permukaan.
“Dengan kanal bawah tanah, air tidak akan lagi meluap ke permukiman atau jalan,” jelasnya.
Tak hanya soal infrastruktur, Sigit juga menyoroti perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Ia menegaskan pentingnya edukasi publik karena sampah yang menyumbat saluran air turut memperparah banjir.
“Masyarakat harus diedukasi untuk tidak membuang sampah sembarangan. Ini sama pentingnya dengan pembangunan fisik,” tegasnya.
Lebih jauh, ia menilai alih fungsi lahan untuk perumahan di wilayah resapan air telah memperburuk kondisi hidrologis kota. Oleh karena itu, ia mendorong evaluasi menyeluruh terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Balikpapan.
“Alih fungsi lahan secara masif jelas menurunkan daya serap tanah. RTRW perlu dikaji ulang secara serius,” ucapnya.
Sigit juga mendorong Pemkot Balikpapan agar memperkuat koordinasi dengan BMKG untuk memaksimalkan sistem peringatan dini cuaca ekstrem. “Informasi dari BMKG itu tersedia. Tinggal bagaimana pemerintah mengelola dan menyampaikan ke masyarakat secara cepat dan tepat,” ujarnya.
Kendati demikian, ia tetap mengapresiasi beberapa langkah positif Pemkot, seperti pengembangan bank sampah dan penataan kampung kota. Namun, Sigit menekankan bahwa pembangunan sodetan dan pembenahan saluran air harus menjadi prioritas utama dalam agenda penanggulangan banjir jangka panjang. (Adv/DPRD Kaltim)
Discussion about this post