Inspirasa.co – Luasan panen padi di Kalimantan Timur terus menunjukkan penurunan signifikan, menurut data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur. Pada tahun 2023, luas panen tercatat hanya mencapai 57,08 ribu hektare, menurun sekitar 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 64,97 ribu hektare. Penurunan ini setara dengan hilangnya sekitar 7,8 ribu hektare lahan panen.
Di Kabupaten Kutai Timur, situasi serupa juga terjadi. Anggota DPRD Kutai Timur, David Rante, mengungkapkan bahwa wilayah tersebut mengalami pengurangan ratusan hektare lahan panen. “Kita membutuhkan waktu untuk melaksanakan program ketahanan pangan,” ujar David, menyoroti pentingnya langkah konkret dari pemerintah.
Upaya menangani masalah ini telah dilakukan oleh Badan Pangan Nasional (BPN) bersama Polri melalui penandatanganan nota kesepahaman untuk memperkuat program ketahanan pangan di daerah. Nota tersebut bertujuan mempercepat implementasi program guna mewujudkan tata kelola pangan yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.
Plt Sekretaris Utama BPN, Sarwo Edhy, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan upaya penting untuk memastikan ketersediaan pangan nasional tetap terjaga. Ia menegaskan, sinergi lintas instansi diperlukan untuk menjamin kebutuhan pangan masyarakat dapat terpenuhi secara berkesinambungan.
David berharap program ini dapat segera berjalan dan memberi dampak positif di tingkat daerah. “Kita tunggu langkah nyata pemerintahan saat ini melalui Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto,” tutup politisi Gerindra tersebut.
Discussion about this post