Inspirasa.co – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), melaunching Proyek Perubahan Pembangunan Sentra Industri Kecil dan Menengah Rumput Laut (Mantra Tricilnengah Larut), pada Sabtu, (30/9/2023).
Kegiatan yang berlangsung di cafe Jodoh Desa Muara Badak Ulu, Kecamatan Muara Badak, Kukar itu, proyek perubahan tersebut dilaunching oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Kesra Setkab Kukar Didik Ramyadi dan didampingi oleh Kepala Disperindag Arfan Boma Pratama.
Pada kesempatan itu pula, turut hadir Camat Muara Badak Arfan, unsur Forkopimcam Muara badak, perwakilan TNI AL Posal Muara Badak, tokoh masyarakat dan tamu undangan lainnya.
Kepala Disperindag Kukar Arfan Boma Pratama mengatakan, Kutai Kartanegara berpotensi besar dalam upaya peningkatan nilai tambah komoditas rumput laut melalui hilirisasi industri. Karena menurutnya, ketersediaan rumput laut masih cukup besar dan mampu menggerakkan sektor ekonomi di wilayah pesisir.
“Kecamatan Muara Badak, sebagai salah satu daerah yang menjadi penghasil rumput laut, dengan budidaya gracilaria dilakukan di tambak serta air payau,” ujarnya.
Lebih lanjut dikemukannya, ketersediaan bahan baku rumput laut di Kecamatan Muara Badak, mencapai 10.626,10 ton. Pasalnya, Kecamatan Muara Badak didorong menjadi pusat manufaktur.
Arfan Boma juga menyebut, salah satu kendala selama ini adalah hasil mereka saat ini tidak tertampung dan tidak ada hilirisasi pengolahannya, sementara pemerintah saat ini tidak membolehkan lagi untuk ekspor rumput laut.
“Kenapa gagasan ini saya angkat menjadi proyek perubahan, supaya pembangunan pabrik rumput laut ini terkawal betul. Jangan sampai seperti tahun 2022 lalu kita sempat gagal lelang, tapi faktor utamanya adalah kurangnya keseragaman antar lintas OPD sehingga lelang gagal,” ungkapnya.
Arfan Boma juga berharap, laporan implementasi aksi perubahan ini nanti dapat menjadi jawaban bahkan solusi yang efektif dan efisien yang bisa menyelesaikan permasalahan ketidak terpaduan pembangunan pada beberapa sektor.
Tak hanya itu, Arfan Boma juga menegaskan, dengan adanya hilirisasi industri rumput laut akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir terutama bagi nelayan budidaya dan petani rumput laut.
“Industri berbasis agro ini mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarkat, dan dapat memberikan kontribusi bagi perekonomian di Kutai Kartanegara,” pungkasnya.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Kesra Setkab Kukar Didik Ramyadi menyambut baik dan mengapresiasi laporan implementasi proyek perubahan yang telah dibuat oleh Kepala Disperindag Kukar.
“Apa yang digagas dalam laporan ini bisa terimplementasikan dengan baik, maka target RPJMD Kukar 2021-2026, untuk menyiapkan hilirisasi bagi petani rumput laut dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan,” singkatnya.
Untuk diketahui, Proyek Perubahan Pembangunan Sentra Industri Kecil dan Menengah Rumput Laut (Mantra Tricilnengah Larut) ini, merupakan gagasan Kepala Disperindag Kukar Arfan Boma, dalam mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Diklatpimnas II Angkatan XII Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah Tahun 2023 di Samarinda. *(adv)
Discussion about this post