Samarinda – DPRD Kota Samarinda kembali menyoroti kelanjutan penanganan masalah keamanan di Big Mall pascainsiden kebakaran beberapa waktu lalu. Sayangnya, audiensi yang dijadwalkan pada Jumat (12/9/2025) tidak berjalan optimal karena pihak manajemen Big Mall tidak hadir.
Ketidakhadiran tersebut dianggap memperlambat proses klarifikasi serta pencarian solusi atas sejumlah catatan yang sebelumnya sudah direkomendasikan dewan.
Ketua Komisi I DPRD Samarinda, Samri Shaputra, menegaskan pihaknya tidak ingin persoalan ini berlarut-larut. Salah satu poin yang ditekankan adalah perbaikan sistem pemadam kebakaran sprinkle yang dinilai sebagai instrumen vital.
“Kita sudah tekankan agar sistem pemadam kebakaran sprinkle diperbaiki, karena itu bagian vital dari keamanan gedung,” ujarnya.
Samri mengungkapkan bahwa pihak manajemen sempat menyampaikan kesediaan untuk melakukan perbaikan. Namun, laporan yang diterima dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menunjukkan bahwa langkah yang ditempuh baru sebatas proses administrasi.
“Dari PUPR, informasinya masih dalam tahap administrasi. Jadi belum ada realisasi nyata,” jelasnya.
Menurut DPRD, lambannya realisasi bisa berdampak luas, bukan hanya terhadap kenyamanan berbelanja, tetapi juga terhadap ribuan pekerja yang menggantungkan hidupnya pada pusat perbelanjaan tersebut.
“Kalau ini tidak segera selesai, operasional bisa terganggu. Akibatnya karyawan juga ikut terdampak,” tegas Samri.
Ia juga menekankan bahwa aspek keselamatan tidak boleh dikesampingkan, mengingat gedung sebesar Big Mall menampung ribuan pengunjung setiap harinya.
“Keselamatan masyarakat harus jadi prioritas. Ini bukan hanya soal bisnis, tapi juga kepentingan publik,” tambahnya.
Karena itu, DPRD berharap manajemen Big Mall bersikap lebih terbuka dan kooperatif. Kehadiran dalam forum audiensi dianggap penting agar penyelesaian bisa lebih cepat dirumuskan.
“Kalau mereka hadir, kita bisa duduk bersama, mendengar langsung penjelasan, dan mencari solusi yang adil untuk semua pihak,” pungkasnya.
Komisi I memastikan akan menjadwalkan ulang rapat bersama pihak pengelola. Publik kini menunggu kejelasan langkah konkret, sebab penyelesaian masalah ini diyakini bukan hanya menyangkut kepercayaan pengunjung, tetapi juga kelangsungan aktivitas ekonomi yang turut bergantung pada operasional Big Mall.(ADV)
Discussion about this post