Inspirasa.co – Warga Bontang banyak yang beralih menggunakan tabung gas elpiji bersubsidi tiga kilogram dan memasang jaringan gas (jargas) bumi, membuat omzet agen LPG NPSO Siaga non subsidi bright gas menurun hingga 50 persen.
Hal ini diungkapkan Topan Penanggung jawab agen LPG NPSO Siaga non subsidi bright gas di Bontang, Kalimantan Timur. Pada Selasa (23/5/2023).
Dikatakan Topan, gas elpiji non subsidi jenis bright gas produk elpiji pertamina disemua ukuran, kurang diminati oleh masyarakat karena harganya yang masih terbilang mahal.
Selain itu, konsumen kelas ekonomi menengah masih mengandalkan gas elpiji bersubsidi 3 kilogram. Banyak pula yang kini telah memasang jaringan gas bumi di Bontang.
Akibatnya omzet penjualan elpiji non subsidi di semua ukuran turun drastis hingga 50 persen. Sementara pihaknya tak menyediakan gas elpiji bersubsidi 3 kilogram, diganti dengan tabung gas elpiji ukuran 5,5 kilogram.
“Ya daya beli konsumen berkurang selama ini. Banyak yang memakai ukuran 3 kilogram bersubsidi. Apalagi banyak yang pasang jargas kan. Semenjak itu, omzet kami menurun sekitar 50 persen,” ujarnya.
“Sebelum konsumen belum banyak yang beralih ke ukuran 3 kilogram bersubsidi dan pasang jargas, dalam sehari kita bisa melakukan pengambilan gas elpiji ke pertamina itu bisa 2 hingga 3 kali, sekarang dalam seminggu hanya bisa 1 kali,” tambahnya.
Diketahui tarif jargas bumi di Bontang dibanderol berkisar Rp 4.200 hingga Rp 6.000 per kubik. Sementara gas elpiji bersubsidi 3 kilogram saat ini dijual dengan Harga Eceran Tertingi (HET) di pangkalan Rp 22.000 per tabung. Sedangkan harga di penjual warung eceran dijual Rp 27.000 hingga Rp 30.000 per tabung.
Sementara harga elpiji non subsidi bright gas per tabung ukuran 5,5 kilogram dibanderol Rp 115.000, ukuran 12 kilogram Rp 230.000 dan ukuran 50 kilogram Rp 910.000.
Olehnya Topan bilang, harga gas elpiji subsidi 3 kilogram dan jargas bumi, dibandingkan dengan gas non subsidi bright gas yang dijualnya jelas jauh berbeda.
“Beberapa hari itu kan sempat banyak konsumen yang cari untuk ukuran 3 kilogram. Harapan kami meminta pemerintah dapat membatasi pembelian gas epiji 3 kg bersubsidi ini, supaya peruntukannya untuk konsumen kelas ekonomi kebawah bisa tepat sasaran,” pungkasnya. *(Aris).
Discussion about this post