Inspirasa.co – Mewakili Fraksi Amanat Nurani Rakyat (Annur), M. Irfan meminta agar postur anggaran memperhatikan situasi pandemi Covid-19.
Hal ini Ia sampaikan dalam rapat paripurna pandangan umum terhadap rancangan peraturan daerah Kota Bontang tentang anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun anggaran 2022 di Gedung DPRD Bontang, Jalan Bessai Berinta Kelurahan Bontang Lestari, Bontang, Kalimantan Timur, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, postur anggaran ini harus memperhatikan beberapa hal, baik di bidang pemulihan ekonomi, pendidikan maupun kesehatan dan penyediaan jaringan pengaman sosial.
“Pemulihan ekonomi masyarakat akibat pandemi bisa difokuskan pada program strategis seperti pengurangan angka pengangguran dan kemiskinan,”ujarnya.
Selain itu, anggota Komisi I DPRD Bontang itu juga menyarankan, agar pemerintah memberi bantuan kepada pasien Covid-19 yang terpapar dan sedang menjalani isolasi mandiri karena tidak bisa bekerja dan beraktivitas untuk memenuhi kebutuhan ekonominya.
Menjawab pandangan umum fraksi Annur, Wakil Wali Kota Bontang Najirah menyampaikan, dalam postur anggaran RAPBD tahun 2022 khususnya program pada bidang Kesehatan telah mengakomodir kebijakan untuk penanggulangan dampak Pandemi Covid-19.
Namun, sesuai Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 910/4350/SJ tentang kebijakan dalam penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun 2022 khususnya terkait alokasi Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk penanggulangan Covid-19, memerlukan pembahasan lebih lanjut antara pemerintah dengan DPRD.
“Terkait pemulihan ekonomi pada prinsipnya Pemerintah sangat sependapat dan mengapresiasi saran tersebut. Oleh karena itu, kebijakan terkait telah menjadi bagian prioritas dalam program-program yang dilaksanakan perangkat daerah sebagai upaya percepatan pemulihan ekonomi masyarakat,”terangnya.
Selain itu, kata Najirah, program pemberian bantuan kepada pasien Covid-19 pada tahun ini telah dilaksanakan dan menjadi bagian dari strategi penanggulangan Covid-19 di tahun 2022.
Sementara, hingga 18 Oktober 2021 jumlah pasien Covid yang menjalani perawatan di RSUD tinggal 3 orang. Pelayanan karantina di Rusunawa pun telah ditutup sejak tanggal 3 September 2021 karena sudah tidak ada pasien covid yang memerlukan fasilitas tersebut.
Pewarta: Yayuk
Discussion about this post