Inspirasa.co – Fraksi Golkar-Nasdem menyampaikan pandangan umum mereka terhadap Rancangan Peraturan Daerah Kota Bontang tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2024 dengan beberapa poin penting.
Faisal FBR, mewakili fraksi ini, menjelaskan bahwa perubahan ini diperlukan untuk menyesuaikan rencana keuangan dengan perkembangan terbaru.
“Termasuk perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan program prioritas nasional,” ujarnya, Sabtu (3/8/2024) lalu.
Adapun, dalam APBD 2024, pendapatan daerah ditargetkan mencapai Rp 2,772 triliun, dengan komponen Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp 296,329 miliar, yang mencakup kenaikan signifikan dalam pajak daerah dan retribusi.
Sementara, pendapatan transfer dan lain-lain yaitu, pendapatan daerah yang sah masing-masing ditargetkan sebesar Rp 2,456 triliun dan Rp 19,936 miliar. Di sisi belanja, total anggaran mencapai Rp 3,352 triliun, termasuk belanja operasi sebesar Rp 2,123 triliun dan belanja modal sebesar Rp 1,225 triliun.
Sedangkan, penerimaan pembiayaan dari SiLPA 2023 sebesar Rp 605,260 miliar dan pengeluaran pembiayaan dianggarkan Rp 25 miliar untuk modal Bank Kaltimtara.
“Dengan demikian, Fraksi Golkar-Nasdem mengapresiasi peningkatan Pendapatan Asli Daerah dan menekankan pentingnya prinsip efisiensi, efektivitas, transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi dalam penyusunan APBD perubahan,” timpalnya.
Fraksi Golkar-Nasdem juga menyoroti perlunya prioritas pada bidang pendidikan dan kesehatan, serta penyelesaian masalah ganti rugi untuk rumah di Pelabuhan Loktuan, pemindahan tiang pancang yang tidak terpakai di Loktuan, dan penyelesaian masalah lahan Pasar Lama Citra Mas Loktuan.
“Pada akhirnya, Fraksi Golkar-Nasdem menyetujui Raperda ini untuk dibahas lebih lanjut dalam rapat dewan, dengan harapan program-program pembangunan yang diusulkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bontang,” tandasnya. (Adv)
Pewarta: Yayuk
Discussion about this post