Inspirasa.co – dr. Hj. Neni Moerniaeni. Sp. OG Ketua PMI Kota Bontang, berbagi tips kesehatan berpuasa di bulan suci ramadhan 1444 hijriah.
Dulu kita hanya tahu sabda Rasulullah SAW yang bunyinya: Shumu tasihhu (berpuasalah agar engkau sehat). Namun dimana titik temu antara puasa dan sehat belum terlalu jelas. Belakangan baru terbukti secara ilmiah beberapa titik temu antara puasa dan kesehatan.
Meningkatnya Hormon Kebahagiaan
Ada empat jenis hormon yang disebut hormon kebahagiaan yaitu endorpin, dopamin, oksitosin dan serotonin. Mengapa disebut hormon kebahagiaan? Karena keempat hormon ini diproduksi oleh tubuh pada saat perasaan bahagia. Demikian pula sebaliknya, jika kadar hormon ini tinggi, maka akan merangsang timbulnya rasa bahagia.
Pada orang yang berpuasa, perasaannya pasti tenang, apalagi jika disertai berdzikir (membaca ayat suci Al-Qur’an) karena dengan membaca Al- Qur’an perasaan pasti menjadi tenang (Fatatmainna kuluubuhum bidzikriLlah). Artinya, jika pelaksanaan puasanya benar, Insya Allah, hormon kebahagiaannya meningkat.
Peningkatan hormon kebahagiaan tersebut berdampak positif pada kesehatan antara lain, meningkatnya daya tahan seseorang terhadap serangan penyakit terutama penyakit infeksi, tekanan darah akan lebih terkontrol, gula darah lebih stabil. Dan yang lebih hebat, bagi orang yang hormon kebahagiaannya selalu stabil, akan lebih panjang umur dan awet muda.
Proses Autophagy
Autophagy adalah bahasa Yunani yang terdiri dari dua suku kata yaitu Auto yang berarti sendiri dan Phagy yang artinya makan. Jadi terjemahan bebasnya: memakan diri sendiri. Istilah ini menjadi sangat populer sejak Professor Yoshinori Ohsumi memperoleh hadiah Nobel dari penelitiannya yang mengaitkan antara puasa dengan terjadinya proses autophagy.
Pada orang yang berpuasa minimal 8 jam dan maksimal 16 jam, sel-sel tubuhnya aka mengalami kelaparan (stress). Dalam kondisi seperti itu, sel-sel diseluruh tubuh akan membentuk protein khusus diseluruh tubuh yang disebut “autophagisom”. Protein khusus inilah yang akan memakan sel-sel tubuh yang sudah tua dan sel-sel tubuh yang rusak. Dengan demikian, jaringan membentuk sel-sel tubuh yang baru sehingga sel tubuh menjadi lebih segar dan panjang umur.
Dengan autophagy, zat-zat racun akan hilang serta sel-sel yang akan menjadi penyebab penyakit degeneratif akan dimusnahkan. Dengan demikian, berpuasa Ramadhan ditambah dengan puasa sunnah Senin dan Kamis akan menjamin proses autophagy ini akan berlangsung sepanjang tahun.
Kebenaran Ajaran Nabi Muhammad
Dua proses yang diceritakan diatas merupakan bukti dari kehebatan ajaran Rasulullah yang disabdakan lebih dari 14 abad yang lalu.
“Beliau mengatakan “berpuasalah agar engkau sehat” ketika perkembangan ilmu kedokteran masih jauh dari penelitian modern seperti yang dilakukan sekarang. Semoga semua ummatnya yang mengikuti sunnahnya akan sehat dan panjang umur Aamiin,” jelas dr. Hj. Neni Moerniaeni. Sp. OG Ketua PMI Kota Bontang.
Oleh dr. Hj. Neni Moerniaeni. Sp. OG Ketua PMI Kota Bontang.
Discussion about this post