Inspirasa.co – Klarifikasi Pemrov Kaltim terkait dugaan intimidasi yang dilakukan ajudan Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud terhadap jurnalis.
Klarifikasi tersebut disampaikan melalui Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim), Setda Provinsi Kalimantan Timur, Syarifah Alawiyah.
Syarifah Alawiyah mengatakan, bahwa kondisi Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud sudah lelah, lantaran padatnya kegiatan yang harus dihadiri sejak pagi hingga sore. Sehingga Rudy Mas’ud bahkan tidak sempat makan dan melaksanakan salat.
“Usai dari Lempake, gubernur (Rudy Mas’ud) langsung kembali ke kantor untuk menghadiri agenda lanjutan. Saat itu kondisi sudah sangat lelah, dan waktu sangat terbatas,” jelasnya.
“Gubernur sudah beberapa kali menyampaikan kepada rekan-rekan media, sudah ya, sudah ya, sebagai tanda ingin mengakhiri sesi tanya jawab,” sambungnya.
Syarifah bilang, dirinya sempat memberi isyarat kepada jurnalis untuk menghentikan pertanyaan. Namun, beberapa wartawan masih terus bertanya.
Syarifah menambahkan, mungkin ajudan atau tim pengamanan saat itu menyampaikan secara emosional, tapi tidak ada maksud intimidasi.
“Harap dimaklumi, karena tugas mereka memang menjaga pimpinan, apalagi kondisi saat itu sangat melelahkan dan masih ada agenda lainnya seperti audiensi,” sebutnya.
Syarifah menyebut, dari sisi protokoler, pihaknya selalu memberikan ruang bagi media untuk menggali informasi setelah acara. Tapi tentu dengan mempertimbangkan waktu dan kesiapan pimpinan.
Pada prinsipnya, pihaknya tidak melarang media. Tapi saling memahami. Jangan sampai karena ingin terus bertanya, lalu mengabaikan isyarat atau arahan dari tim protokoler di lapangan.
“Saya mohon hal ini tidak dibesar-besarkan. Kita semua di lapangan tentu punya tekanan, termasuk petugas pengamanan. Saya harap rekan-rekan media dan masyarakat bisa memahami konteksnya,” pintanya. (*)
Discussion about this post