Inspirasa.co – Ketua Caretaker DPD KNPI Bontang Imam Achmad mendesak perusahaan dan pemerintah serta pihak terkait, untuk melakukan investigasi dampak dari ledakan yang terjadi di Pabrik Kaltim 5 PT Pupuk Kaltim pada Sabtu (23/7/2023).
Imam Achmad juga meminta agar hasil dari investigasi dibuka secara transparan.
“Kami menduga adanya kandungan nitrogen dioksida yang sering dikaitkan dengan polusi udara. Jika tidak ada banyak angin, maka itu bisa menjadi bahaya bagi orang-orang di dekatnya,” ujarnya.
Menurutnya, kejadian tersebut harus mendapat perhatian khusus bagi semua pihak, khususnya Pihak PKT itu sendiri.
“Ini bukan kejadian pertama kali terjadi, karena beberapa tahun yang lalu kejadian serupa pernah terjadi ledakan Unit Amoniak Pabrik Pupuk Kaltim I,” jelasnya.
Ditegaskan Imam, seharusnya perusahaan tak langsung mengklaim bahwa kejadian tersebut aman dari gas beracun berbahaya.
“Padahal, belum ada analisis dampak lingkungan hidup dari pihak terkait. Menurut kami, pernyataan yang secara tiba-tiba mengklaim aman dari gas beracun berbahaya, itu tidak mendasar,” tukasnya.
Selain itu, rilis dari PT PKT tidak ada menyebut soal keamanan dan keselamatan masyarakat, khususnya bagi masyarakat buffer zone. Sangat wajar sekali masyarakat panik.
Sementara itu diberitakan sebelumnya, Pupuk Kaltim melalui Sekretaris Perusahaan Teguh Ismartono, memberi klarifikasi terkait kejadian ini. Perusahaan menjelaskan bahwa pada Sabtu (23/7/ 2022) dini hari terjadi shutdown di Pabrik 5 PKT lantaran terjadi malfungsi salah satu instrumen. Kondisi tersebut ternotifikasi oleh tim di central control room sehingga dapat ditanggulangi dengan sigap.
“Pada pagi hari, ketika proses restart dilakukan, terjadi over-firing. Tidak ada korban dalam kejadian ini,” jelas perusahaan melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (23/7/2022) sore.
Sementara penyebab over firing (Panas yang berlebih), masih dalam investigasi tim teknis PKT. Tim teknis akan mengevaluasi ulang dan jika ditemukan kerusakan akan segera diperbaiki, dan pabrik direaktivasi kembali.
“Kami selalu mengedepankan dan menerapkan prosedur tetap K3 dengan baik, sesuai dengan standard tertinggi di industri dan ketetapan pemerintah,” tegas perusahaan.
Di akhir, perusahaan mengklaim bahwa seluruh produksi menggunakan bahan baku yang aman, sesuai peraturan yang berlaku.
“Tidak perlu dikuatirkan adanya gas racun yang terlepas ke udara seperti isu yang beredar,” tandasnya.
Discussion about this post