Samarinda – Pendekatan larangan semata dinilai belum cukup untuk mengatasi persoalan kenakalan remaja di Kota Samarinda. Wakil Ketua DPRD Samarinda, Celni Pita Sari, menegaskan pentingnya strategi yang lebih inklusif dan berorientasi pada pemberdayaan pemuda.
Menurut Celni, pelibatan langsung generasi muda dalam proses pengambilan kebijakan dan kegiatan sosial dapat menjadi langkah strategis dalam merespons tantangan demografi yang tengah dihadapi.
“Remaja jangan hanya dijadikan objek program, mereka harus dilibatkan sejak awal sebagai pelaku perubahan. Kita sedang menghadapi bonus demografi, dan itu bisa jadi berkah jika dikelola dengan tepat,” ungkap Celni saat diwawancarai, Selasa (29/7/2025).
Ia menilai kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, masyarakat, dan pemuda merupakan fondasi utama dalam membentuk lingkungan yang mendukung tumbuh kembang generasi muda.
Dalam beberapa kegiatan sosial, Celni aktif mendorong partisipasi remaja, termasuk di sektor UMKM dan pengembangan olahraga komunitas. Ia menilai peran aktif pemuda harus difasilitasi melalui ruang-ruang positif.
“Kalau hanya mengandalkan larangan, itu tidak cukup. Kita butuh pendekatan yang memberdayakan. Remaja harus diberi ruang berekspresi dalam wadah yang positif,” tegasnya.
Celni juga mendorong pemerintah untuk mengambil langkah nyata, seperti memperkuat pendidikan karakter di sekolah, menetapkan jam malam bagi pelajar, dan memberikan dukungan penuh pada program-program kreatif yang dijalankan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Selain itu, pengawasan di ruang-ruang publik dan kawasan sekolah turut menjadi perhatian. Ia menyoroti pentingnya pemasangan CCTV dan kerja sama lintas sektor, termasuk dengan BNN dan aparat hukum, untuk penyuluhan terkait bahaya narkoba dan pergaulan bebas.
Namun bagi Celni, kunci utama keberhasilan tetap berada pada keterlibatan langsung para remaja itu sendiri.
“Mereka lebih paham realitas yang mereka hadapi. Kalau kita mau program ini berhasil, suara mereka harus masuk dalam proses perencanaan,” tambahnya.
Ia pun menegaskan bahwa DPRD Samarinda terbuka terhadap gagasan-gagasan segar dari pemuda. Menurutnya, peran anak muda tidak hanya penting dalam skala individu, tapi juga dalam mendorong gerakan sosial dan ekonomi kreatif secara kolektif.
“Kami ingin Samarinda punya anak-anak muda yang berani bicara, aktif membangun, dan jadi inspirasi untuk lingkungannya. Di DPRD, kami siap mendengar dan mendukung,” pungkasnya. (ADV)
Discussion about this post