Samarinda – Proyek pembangunan jembatan kembar yang menghubungkan Kampung Teluk Sumbang di Kecamatan Biduk-Biduk, Kabupaten Berau, dengan Kecamatan Sandaran di Kutai Timur dinilai bakal menjadi kunci mendorong kemajuan pariwisata dan perekonomian masyarakat pesisir.
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Makmur HAPK, menegaskan bahwa kehadiran jembatan ini akan memperkuat konektivitas antarwilayah, mempercepat arus wisatawan, dan mendukung distribusi hasil laut dari kawasan Berau.
“Selama ini masyarakat masih menggunakan perahu atau kapal kecil untuk mobilitas. Kalau jembatan kembar ini selesai, tentu akan memudahkan akses dan meningkatkan kenyamanan pengunjung maupun warga yang beraktivitas keluar daerah,” kata Makmur saat diwawancarai.
Ia menjelaskan bahwa ketergantungan warga pada transportasi sungai selama ini menjadi salah satu kendala utama. Selain membatasi distribusi hasil laut, hal itu juga menyulitkan akses wisatawan menuju sejumlah pulau eksotis yang menjadi andalan pariwisata Berau.
Makmur mencontohkan besarnya kontribusi hasil laut dari kawasan Biduk-Biduk yang selama ini menopang pasar-pasar di Samarinda.
“Kalau kita ke Pasar Segiri atau Selili, coba tanya asal-usul hasil lautnya. Banyak yang ternyata berasal dari Berau. Artinya, daerah ini punya kontribusi nyata, tapi infrastruktur dasarnya belum sepenuhnya mendukung,” imbuhnya.
Ia juga menyayangkan pembangunan jembatan ini baru bisa direalisasikan sekarang, padahal kebutuhan mendesaknya sudah lama dirasakan masyarakat. Sejumlah hambatan teknis dan administratif di masa lalu sempat membuat rencana itu tertunda. Namun dengan dukungan pemerintah pusat, proyek strategis ini kini mulai dikerjakan dan ditargetkan rampung pada akhir 2025.
“Kalau pembangunannya selesai tepat waktu, saya yakin lonjakan kunjungan wisatawan akan lebih signifikan. Sekarang saja, dengan kondisi jalan dan akses seadanya, kendaraan wisata terus datang. Per menit, selalu ada yang melintas ke arah destinasi wisata,” ungkapnya.
Makmur berharap kehadiran jembatan kembar ini tidak hanya mempermudah mobilitas masyarakat, tetapi juga menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor pariwisata dan perikanan.
“Konektivitas adalah kunci. Ketika jalan terbuka, semua sektor akan ikut bergerak,” tegasnya. (Adv/DPRD Kaltim)
Discussion about this post