Inspirasa.co – Perpustakaan Nasional (Perpusnas RI) melakukan survei tingkat kegemaran membaca di Indonesia, terhadap 11.158 responden yang tersebar di 102 kabupaten/kota di Indonesia, sepanjang tahun 2022.
Survei perhitungan tingkat gemar membaca yang dilakukan Perpusnas ini, didasari oleh aspek frekuensi membaca per minggu dan durasi akses internet untuk bahan bacaan.
Berdasarkan survei, dari 102 provinsi di Indonesia, Provinsi Kalimantan Timur masuk dalam kategori yang masyarakatnya gemar membaca, bersama 9 provinsi lainnya.
Berikut 10 provinsi paling gemar membaca dengan jumlah point yang diperoleh
1. Yogyakarta memiliki skor 72,29 poin
2. Jawa Tengah 70,96 poin
3. Jawa Barat 70,1 poin
4. DKI Jakarta 68,71 poin
5. Jawa Timur 68,54 poin
6. Sumatera Barat 66,87 poin
7. Kalimantan Timur skor 66,84 poin
8. Aceh skor 65,85
9. Banten 65,7 poin
10. Bali 65,59 poin
Makin banyak orang Indonesia yang gemar membaca. Data survei, menunjukkan tingginya peningkatan kegemaran masyarakat Indonesia secara nasional dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2022, meningkat 7,4% atau sebesar 63,90 (tinggi), dibandingkan setahun sebelumnya.
Berikut data yang di hasilkan dari 2017 hingga 2022
1. Tahun 2017 sebesar 36,48 (rendah)
2. Tahun 2018 sebesar 52,92 (sedang)
3. Tahun 2019 sebesar 53.48 (sedang)
4. Tahun 2020 sebesar 55,74 (sedang)
5. Tahun 2021 sebesar 59,52 (sedang)
6. tahun 2022 sebesar 63,90 (tinggi)
Kalimantan Timur menjadi provinsi dengan indeks literasi digital terbaik ke 3 di Indonesia pada 2022
Untuk mendapatkan bahan informasi bacaan, masyarakat tak lepas dari kebutuhan internet atau digitalisasi.
Adapun, literasi digital Provinsi Kalimantan Timur juga meningkat sepanjang tahun 2022, berdasarkan data yang dirilis Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Katadata Insight Center (KIC) yang dirilis Rabu (1/2/2023).
Kalimantan Timur menjadi provinsi dengan indeks literasi digital terbaik ke 3 di Indonesia pada 2022. Dengan skor nasional yang diperoleh sebesar 3,62 poin dari skala 1-5 poin.
Posisi Provinsi Kalimantan Timur dibawah DI Yogyakarta dan Kalimantan Barat dengan skor 3,64 poin.
Indeks literasi digital diukur melalui empat pilar indikator besar, yakni Digital Skills, Digital Ethics, Digital Safety, serta Digital Culture.
Adapun yang dimaksud indikator Digital Skills, adalah; mengukur kecakapan pengguna internet dalam menggunakan komputer atau gawai, mengunggah/mengunduh data, mengecek ulang informasi dari internet, dan sebagainya.
Digital Ethics; mengukur kepekaan pengguna internet dalam mengunggah konten tanpa izin, berkomentar kasar di media sosial, menghargai privasi di media sosial, dan sebagainya.
Digital Safety; mengukur kemampuan pengguna internet dalam mengidentifikasi dan menghapus spam/malware/virus di komputer atau gawai pribadi, kebiasaan mencadangkan data, pelindungan data pribadi, dan sebagainya.
Digital culture atau indikator budaya; mengukur kebiasaan pengguna internet seperti mencantumkan nama penulis/pengunggah asli saat melakukan reposting, membuat unggahan dengan mempertimbangkan perasaan pembaca dari suku/agama/pandangan politik berbeda, menikmati dan berbagi konten seni budaya Indonesia di ruang digital, dan sebagainya.
Provinsi Kalimantan Timur memperoleh skor di atas rata-rata nasional untuk hampir semua indikator. Berikut angka rata-rata nasional berdasarkan indikator.
1. Digital Skills
Digital skills atau indikator kecakapan digital Kalimantan Timur sebesar 3,55 poin pada 2022, lebih tinggi 0,03 poin dari skor nasional 3,52 poin.
2. Digital Ethics
Digital ethics atau indikator etika digital Kalimantan Timur mencapai 3,90 poin, lebih tinggi 0,22 poin dari skor nasional 3,68 poin.
3. Digital Safety
Digital safety atau indikator keamanan digital Kalimantan Timur sebanyak 3,17 poin, lebih besar 0,05 poin dari skor nasional 3,12 poin.
4. Digital Culture
Digital culture atau indikator budaya digital Kalimantan Timur sebesar 3,86 poin, lebih besar 0,02 poin dari skor nasional 3,84 poin.
Sebagai informasi, Kemenkominfo dan KIC melakukan survei ini terhadap 10.000 pengguna internet berusia 13-70 tahun yang tersebar di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota.
Survei dilakukan selama periode Agustus-September 2022 melalui wawancara tatap muka. Pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling, dengan toleransi kesalahan sekitar 0,98% dan interval kepercayaan 95%.
Responden memiliki beragam latar belakang dari ibu rumah tangga, wiraswasta, pekerja, pelajar, petani, dan lain-lainnya. Laporan survei ini juga telah ditayangkan di data media network yang dirilis untuk masyarakat.
Editor: Aris
Discussion about this post