Inspirasa.co – Kenaikan harga bahan bakar dan sulitnya ekonomi karena pandemi, penggunaan arang untuk bahan bakar bisa menjadi solusi bagi masyarakat saat ini. Pun alternatif untuk memasak sebagai pengganti gas.
Dikatakan pedagang, kebutuhan arang bakar bagi konsumen saat ini terbilang meningkat.
Firman salah satu pedagang yang berniaga di bilangan pasar Rawa Indah, Jalan Ir H Juanda, Tanjung Laut Indah, Bontang Selatan ini mengaku permintaan arang dari kayu bakar sedang dibutuhkan masyarakat.
Namun begitu, ia mengaku kesulitan untuk menyetok penjualan arang berbahan kayu bakar tersebut.
Lantaran, kondisi musim penghujan saat ini menyulitkan produsen untuk memproduksi bahan baku kayu bakar.
Akibat minimnya produksi tersebut juga berdampak pada pengecer atau pedagang kayu bakar dipasaran. Padahal kebutuhan arang bakar tengah meningkat.
“Arang kayu bakar memang lagi sulit dicari di produsen, karena musim penghujan,” ujarnya saat ditemui di lapaknya pada Kamis (25/8/2022) pagi.
Sementara itu, hal senada juga diungkapkan Fariz Dwicahyadi pedagang di Jalan KS Tubun, Bontang Baru, Bontang Utara ini.
“Lagi susah cari dan stok arang kayu bakar ini mas. Padahal warga lagi butuh,” ungkapnya.
Para pedagang ini menjual arang kayu bakar kepada konsumen dengan harga Rp 11.000 hingga Rp 7000 perkilogramnya.
Sementara mereka membeli arang kayu bakar dari produsen atau pengepul arang kayu bakar seharga Rp 45.000 per karung.
Adapun pedagang mengambil arang kayu bakar dari produsen arang kayu bakar di wilayah Santan, Kutai Kartanegara.
Discussion about this post