Inspirasa.co – Kementerian ESDM belum bisa memastikan, kapan pastinya proyek penambahan pemasangan jargas gratis di Kota Bontang bisa terlaksana.
Hal itu disampaikan Koordinator Perencanaan Pembangunan Jargas ESDM Sugiharto, lantaran pihaknya masih melakukan kajian feasibility study (studi kelayakan) untuk menilai kualitas dan kelayakan suatu proyek.
Feasibility study ini dikerjakan oleh Universitas Indonesia, terhadap 21 daerah yang masuk daftar prioritas lembangunan jargas.
Kajian feasibility study mempertimbangkan risiko, dan keuntungan dari rencana proyek seperti memperhitungkan faktor ekonomi.
Faktor ekonomi yakni belanja modal (CapEx) untuk dana yang digunakan oleh perusahaan memperoleh proyek atau investasi baru perusahaan.
“Kajian ini kan studi kelayakan mempertimbangkan faktor keekonomian dari proyek jargas. Kalau itu berpotensi membuat nilai nilai capexnya tinggi mending ditunda dulu,” jelasnya. Kamis (19/9/2024).
Dijelaskan, artinya usulan awal pemkot Bontang yang diajukan dari 11.214 sambungan rumah bisa berlanjut ke Front End Engineering Design (FEED) dan Detail Engineering Design for Constructions (DEDC).
Maka itu, jumlah sambungan jargas gratis yang akan dipasang sebagaimana permintaan pemkot Bontang saat ini, belum dipastikan.
“Angka ini masih dinamis naik turun belum dikunci, finalnya ini nanti ketika masuk ke tahap FEED DEDC. Nanti akan survey door to door. Apakah rumah ini layak dipasang atau tidak,” jelasnya.
Sebelumnya, wali kota Bontang Basri Rase menyampaikan bahwa pemkot Bontang telah resmi merilis jumlah usulan penerima jargas gratis.
Pemkot mengajukan penambahan sebanyak 11.214 sambungan baru, di target 53.500 sambungan rumah akan dipasang pada 2025.
“Kami telah mendapatkan kepastian, dan disetujui. Sekarang kami tinggal menunggu kedatangan tim dari ESDM untuk memulai realisasinya,” ungkap Basri Rase.
Pewarta: Aris
Discussion about this post