Inspirasa.co – Suasana aktivitas jual beli di Gedung Pasar Taman Rawa Indah tampak lenggang. Jumat, 8 September 2023 pagi.
Beberapa kios pedagang tak semuanya di buka, untuk berjualan. Deretan kios yang tutup, kebanyakan berada di lantai 2 dan 3 gedung pasar, sebagian lagi di lantai 1.
Sejak difungsikan 3 tahun lalu, gedung pasar bertingkat 4 ini, masih berkutat dengan persoalan para pedagang, penataan kios di gedung pasar yang dianggap pedagang kurang tepat, berdampak pada sepinya perputaran ekonomi pedagang.
Pemerintah berupaya melakukan sejumlah terobosan, seperti menghadirkan Mal Pelayanan Publik (MPP) agar keberadaan gedung bisa ramai.
Saat ini, pemerintah membangun dua lift di gedung Pasar Taman Rawa Indah yang menelan anggaran senilai Rp 3,7 miliar lebih, bersumber dari APBD Kota Bontang.
Pembangunan dua lift ini diungkapkan Kasubag TU UPT Pasar Taman Rawa Indah, M. Kamil yang ditemui media ini pada Jumat 1 September 2023 lalu, pekerjaan dua lift terus dikebut pekerjaannya, dan ditarget rampung pada November 2023 mendatang.
Terkait dua pembangunan lift tersebut, menuai pro kontra di pedagang dan pengunjung pasar Taman Rawa Indah.
Wardi dan Mala pedagang di gedung Pasar Taman Rawa Indah menuturkan, pembangunan dua lift diharapkan memberi dampak baik terhadap kondisi pasar.
Terlebih, peruntukan dua lift tersebut dibangun pemerintah, untuk kenyamanan pedagang dan para pengunjung.
Meski begitu, mereka berpendapat, pembangunan dua lift tak efisien, hanya pemborosan, lantaran sebelumnya sudah ada 2 eskalator di gedung pasar tersebut, yang semestinya bisa dimaksimalkan fungsinya.
Mereka juga berpendapat, pemerintah bisa lebih tegas, menata kembali kondisi lapak atau kios pedagang, dan menertibkan para pedagang yang berjualan di luar gedung.
“Ada 2 eskalator terkadang tak berpungsi di hari Sabtu dan Minggu, padahal dihari libur itu, banyak masyarakat yang akan berkunjung, dan bisa dimaksimalkan, bisa di cek dihari itu,” Ujar Wardi.
“Kan sudah ada itu dua eskalator. Kalau mau pemerintah tata ulang dan menertibkan pedagang di luar gedung,” Tambah Mala.
Sementara itu pengunjung pasar Faidah dan Yessi sepakat dan menginginkan dua lift bisa dimanfaatkan sebagai mana peruntukkannya, utamanya untuk para pengunjung.
Keberadaan dua lift diharapkan tak meribetkan para pengunjung, dan meminta, dua eskalator yang ada difungsikan untuk para pedagang, sementara dua lift dimaksimalkan untuk pengunjung.
“Bagus saja, cuman nanti setelah berfungsi kalau bisa jangan meribetkan pengunjung, diatur pemakaiannya untuk pengunjung dan pedagang,” Jelas Faidah dan Yessi.
Discussion about this post