Samarinda — Komisi III DPRD Kota Samarinda memastikan proyek pembangunan insinerator pengelolaan sampah di sejumlah kecamatan terus berjalan dan ditargetkan selesai pada akhir Desember 2025. Program ini menjadi bagian dari upaya memperkuat sistem pengelolaan sampah yang lebih efisien dan ramah lingkungan di kota tersebut.
Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, menyebutkan bahwa proyek insinerator merupakan program berkelanjutan yang tengah digarap serius oleh Pemerintah Kota Samarinda.
“Program ini memang sudah berjalan. Pemerintah kota saat ini sedang berfokus pada pelaksanaan di lapangan agar target penyelesaiannya tercapai tepat waktu,” jelas Deni usai ditemui di Kantor DPRD Samarinda, Senin (13/10/2025).
Deni menerangkan, pemerintah semula berencana membangun 10 unit insinerator di 10 kecamatan. Namun, setelah dilakukan peninjauan, beberapa wilayah tidak memungkinkan untuk pembangunan karena kondisi lahan yang tidak mendukung.
“Rencana awalnya 10 unit di 10 kecamatan. Tapi ternyata ada beberapa yang akan dipusatkan di TPA, seperti Kecamatan Samarinda Kota, Sambutan, dan Samarinda Ilir,” terangnya.
Hingga pertengahan Oktober, sejumlah lokasi pembangunan menunjukkan progres signifikan. Beberapa titik bahkan sudah mencapai 80 persen penyelesaian, meski masih ada wilayah yang terkendala persoalan lahan.
“Masih ada lokasi yang belum bisa dibangun karena masalah legalitas lahan. Salah satunya di Kecamatan Samarinda Utara dan Sungai Siring, di mana masih ada masyarakat yang bermukim di area pembangunan,” ujarnya.
Meski demikian, Deni optimistis permasalahan tersebut dapat segera diselesaikan. Ia menambahkan bahwa unit insinerator sendiri telah siap dikirim ke Samarinda, tinggal menunggu kesiapan lokasi pemasangan.
“Unitnya sudah siap didatangkan. Begitu tempatnya siap, akan langsung dilakukan pemasangan dan uji coba operasional,” tuturnya.
DPRD Samarinda, kata Deni, berkomitmen untuk terus mengawal pelaksanaan proyek ini agar tidak keluar dari jadwal dan dapat segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Target kami tetap di akhir Desember tahun ini. Dari 10 titik, hanya satu yang belum mulai karena lahan belum selesai. Harapannya, masalah itu cepat teratasi agar semua bisa rampung sesuai rencana,” pungkasnya.(Adv)

















Discussion about this post