Inspirasa.co – Kondisi Masjid Raya Jami’ Al Huda di Kelurahan Guntung menjadi perhatian Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang Faisal, meminta kepada pemerintah daerah agar melanjutkan kembali pembangunan masjid tersebut yang belum selesai.
“Ini aspirasi masyarakat yang sudah lama disampaikan, tapi belum juga di realisasikan sama pemerintah,” ujarnya belum lama ini.
Bahkan, diungkapkan FBR sapaan akrabnya, aspirasi ini selalu disuarakan sejak masa kepemimpinan almarhum Adi Darma melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di kelurahan tersebut. Namun, hingga saat ini, pembangunan masjid itu belum menunjukkan perkembangan yang signifikan.
Maka itu, Ia Pemerintahan Kota (Pemkot) Bontang bisa mengambil langkah nyata untuk merealisasikan pembangunan masjid ini pada tahun 2025 mendatang. Pun, segera mengambil alih proses pembangunan dan kepengurusan masjid, demi memastikan proyek ini dapat berjalan dengan lancar dan sesuai harapan masyarakat.
“Saya mohon Pak Wali bisa melanjutkan pembangunan masjid ini untuk masyarakat Guntung, supaya mereka juga memiliki masjid yang representatif,” timpalnya.
Merespon hal itu, Wali Kota Bontang, Basri Rase menjelaskan mengenai kompleksitas pembangunan masjid, bahwa pemerintah tidak dapat terus-menerus memberikan hibah atau bantuan sosial untuk pembangunan masjid.
Menurutnya, jika pemerintah mengambil alih semua pembangunan masjid, akan timbul permintaan serupa dari berbagai wilayah di Bontang.
“Jika semua permintaan diambil alih oleh pemerintah, nantinya seluruh Bontang akan meminta masjid mereka diurus pemerintah,” tegas Basri.
Lebih lanjut, Basri menjelaskan bahwa pembangunan masjid yang bukan milik pemerintah harus mengikuti mekanisme dan peraturan yang ada. Salah satunya adalah ketersediaan takmir masjid dan adanya rekomendasi dari Kementerian Agama. Dengan demikian, perjuangan untuk melanjutkan pembangunan Masjid Raya Jami’ Al Huda masih memerlukan koordinasi dan kerja sama berbagai pihak.
Meski demikian, aspirasi masyarakat Kelurahan Guntung tetap diungkapkan Basri tetap menjadi perhatian utama Pemkot Bontang.
“Kalau masjid milik pemerintah itu seperti seperti Masjid Raya Al-Hijrah dan Masjid Terapung Loktuan. Jadi memang ada mekanismenya. Maka itu, nanti bisa Kita bahas lebih lanjut dengan pihak Kesejahteraan Rakyat (Kesra),” tambahnya. (Adv)
Discussion about this post