Inspirasa.co – Pemerintah Kota Bontang mengumumkan, Bontang telah mencapai target zero kemiskinan ekstrem, program 100 hari kerja Wali kota Bontang Neni Moerniaeni dan Wakilnya Agus Haris. Pada Rabu (28/5/2025), di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Bontang.
Disampaikan Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, sebelumnya terdapat 40 KK atau sekitar 140 jiwa yang terdata sebagai penduduk miskin ekstrem.
Dan saat ini, Bontang telah mencapai target zero kemiskinan ekstrem, tidak lepas dari peran serta lintas sektor, Dinas Sosial Kota Bontang, Baznas, lembaga zakat, dunia usaha (perusahaan), dan juga masyarakat.
“Mulai saya dan Pak Wakil dilantik, saya dan tim langsung bergerak turun ke lapangan mendata langsung yang mana termasuk miskin ekstrem dan yang mana tergolong miskin. Alhamdulillah sekarang kita berhasil mencapai zero miskin ekstrem,” jelas Neni.
Kendati demikian bahwa masih ada 3,74 persen warga atau sekitar 8.000 orang yang terdata sebagai kelompok miskin, bukan kategori miskin ekstrem.
Maka itu, Pemkot Bontang tetap akan melakukan intervensi terhadap kelompok miskin ini.
“8.000 orang ini akan kita intervensi, dan juga sebagian besar sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah maupun perusahaan di Kota Bontang. Saya ucapkan terima kasih kepada semua perusahaan yang turut membantu,” ungkap Neni.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, Toetoek Pribadi, menyatakan, bahwa pencapaian ini merupakan hasil kolaborasi multipihak yang terencana.
Bantuan yang disalurkan kepada para penerima manfaat:
1. Bantuan Rp1 juta per KK dari Baznas.
2. Bantuan Rp500 ribu dari UPZ Baznas PT Pupuk Kaltim
3. Modal usaha Rp8 juta per orang dari YBM PLN.
4. Bantuan pendidikan dari BMBU.
“Kami akan terus menjaga keberlanjutan, melakukan pemantauan berkala, dan mencegah munculnya kembali kemiskinan ekstrem,” jelas Toetoek. (*)
Discussion about this post