Inspirasa.co — Calon wakil wali kota Bontang nomor urut dua, Nasrullah menemui warga di RT 41, Kelurahan Belimbing, Kecamatan Bontang Barat, Senin (7/10/2024) sore.
Pasangan dari calon wali kota Bontang Sutomo Jabir ini mensosialisasikan program unggulannya, Sapa Warga dan mencetak lapangan pekerjaan.
Nasrullah menjelaskan, Sapa Warga adalah program di mana pada Sabtu-Minggu, Rujab Wali Kota Bontang di Jalan Awang Long akan dibuka secara umum bagi warga.
Warga dipersilahkan untuk menyampaikan keluhan, kritik, masukan, atau aspirasi langsung kepada wali kota dan wakil wali kota.
Nasrullah bilang, bila kelak diberi amanah memimpin Bontang, program ini dibuka agar bisa benar-benar menjaring suara warga. Bukan hanya kepala daerah mendengar laporan anak buahnya di OPD.
“Sebenarnya biar tidak Sabtu-Minggu juga tidak apa-apa (warga datang ke Rujab). Rumah itu bukan rumah saya, bukan rumah pejabat. Itu rumah rakyat. Itu komitmen kami, selalu terbuka dan dengar keinginan warga,” sebut Nasrullah dalam sosialisasinya.
Lebih jauh, dalam Sapa Warga itu, tiap pekannya bakal usung tema berbeda. Misal di pekan pertama bahas soal pendidikan, pekan kedua soal perikanan, pekan ketiga soal infrastruktur, maka dinas terkait diminta hadir agar pertanyaan warga bisa tuntas dijawab.
Namun, bila ada pertanyaan di luar isu mingguan itu, tetap dipersilahkan dan ditampung.
“Tidak apa-apa, silahkan saja. Kami selalu terbuka dengan apapun yang disampaikan warga,” beber mantan ketua Bawaslu Bontang ini.
Kemudian terkait mencetak lapangan kerja baru. Nasrullah menegaskan, ini adalah komitmennya dengan pasangannya Sutomo Jabir, mencetak setidaknya 10 ribu lapangan kerja baru dalam 5 tahun memimpin Bontang.
Upaya penciptaan lapangan kerja baru itu, kata Nasrullah, dimulai dengan menguatkan PT Badak LNG dan PT Pupuk Kaltim beserta perusahaan di bawahnya, dan membangun sinergitar dengan Pemkot Bontang.
Warga diberi berbagai pelatihan kerja yang relevan dengan kebutuhan industri di kotanya, agar perusahaan tidak perlu merekrut tenaga kerja luar kota.
“Dan ini selaras dengan visi kami menjadikan Bontang sebagai kawasan berbasis industri,” sebutnya.
Upaya lain, beber Nasrullah, menghadirkan pinjaman modal 0 persen bagi pelaku UMKM yang sudah memiliki izin.
Pemberian bantuan modal ini diharapkan bisa menstimulus warga untuk menjadi wirausaha, yang juntrungnya, kata Nasrullah, selain menghadirkan kemandirian juga membuka lapangan kerja baru.
Walau mungkin jumlahnya tak besar. Namun bila ada ratusan atau ribuan UMKM hadir, efek domino dihasilkan terhadap perputaran ekonomi dalam kota dan penyerapan tenaga kerja dinilai cukup besar.
“Kita punya bank daerah. Pemkot bisa lakukan penyertaan modal di bank itu, yang mana sekian persennya dikhususkan untuk UMKM. Sisanya untuk pihak lain, misalnya kontraktor lokal,” sebutnya.
Dalam sosialisasi yang berjalan mengalir dan santai ini, banyak pertanyaan diajukan warga. Sebagian besar soal kehadiran pemerintah ketika warga butuh, dan membuka lapangan kerja baru.
Salah seorang warga, Iin, mengatakan, berbagai batuan sosial yang digelontorkan pemerintah tak memberi dampak signifikan bagi kehidupan warga. Yang mereka butuhkan, kata Iin, ialah lowongan kerja. Bila keluarga kerja, maka keluarga bisa hidup, bisa belanja, ekonomi hidup.
“Enggak usah dibantu terus. Kasih kerjaan saja. Yang terima bantuan tuh bukan orang tua juga, tidak tepat sasaran,” kata Iin.
Discussion about this post