Nama Neni Moerniaeni kembali muncul sebagai kandidat kuat bakal calon Wali Kota Bontang 2024. Politikus perempuan yang memiliki segudang pengalaman ini memang tak asing bagi publik Bontang. Mengingat Neni pernah menjabat sebagai Wali Kota Bontang periode 2016-2021.
Dari figurnya yang visioner, berbagai catatan impresif Neni torehkan kala memimpin Bontang. Semua ini mampu dilakukan lantaran ia memiliki kecakapan dalam mengorganisir dan memimpin pemerintahan, melakukan koordinasi, mengelola anggaran dengan baik dan tepat sasaran, hingga kemampuan lobi baik ke pemerintah provinsi hingga pusat.
Salah satu yang cukup menarik perhatian ketika dia berhasil mewujudkan visi misinya dalam hal pendidikan, pembagian paket seragam gratis. Janji politik ini diselesaikan hanya dalam 3,5 tahun memimpin Bontang. Program tersebut dimulai pada tahun 2017 dengan anggaran senilai Rp 18 miliar terdiri atas sepatu Rp 6,7 miliar, tas Rp 5,4 miliar, dan seragam Rp 6,1 miliar.
Pada 2017 lalu, jumlah paket seragam yang disalurkan sebanyak 38.727 pelajar, mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA se-Kota Bontang baik swasta maupun negeri. Pada 2019, paket seragam gratis kembali dibagikan kepada 38.500 pelajar dengan anggaran Rp 20 miliar.
Paket tersebut tidak hanya tas, sepatu, dan seragam saja, melainkan ditambah alat tulis sekolah berupa buku tulis. Program ini dinilai cukup progresif lantaran tak banyak daerah di Indonesia mampu menjalankan. Pun menjadi bukti bahwa Neni sangat peduli pada dunia pendidikan.

Selain berkomitmen terhadap pendidikan, Neni juga memiliki sikap yang jelas dalam menjamin kesehatan warga. Di bawah kepemimpinannya, cakupan Universal Health Care (UHC) Bontang nyaris menyentuh angka 100 persen. Progresifnya angka cakupan UHC Bontang menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjamin kesehatan warga. Pemkot di bawah kepemimpinannya berani menggelontorkan anggaran besar untuk membayar iuran BPJS warga.
Capaian lain yang juga cukup progresif ketika Bontang dipimpin Neni ialah dalam hal kesejahteraan pegawai. Pada 2020, ketika APBD Bontang melesat di angka 1,6 triliun setelah beberapa tahun sebelumnya terjun bebas di angka Rp 900 miliar, Neni mengeluarkan kebijakan untuk menaikkan gaji honorer setara UMK Bontang. Tak banyak daerah di Indonesia sanggup megupah honorer sesuai UMK. Bahkan dengan besaran UMK Bontang kala itu di angka Rp 3,1 juta, honorer Pemkot Bontang terbilang memiliki gaji yang cukup tinggi.

Hal lain yang cukup terlihat kala Bontang dipimpin Neni banyaknya pembangunan infrastruktur yang tidak menggunakan APBD. Namun menggunakan anggaran dari provinsi atau APBN. Ini tak lepas dari kepiawaian Neni dalam melakukan koordinasi serta luasnya jejaring yang telah dibangun kala ia menjadi anggota DPR RI.
Beberapa pembangunan infrastruktur di Bontang tanpa menggunakan APBD di antaranya pembangunan rusunawa di Lok Tuan, Guntung, dan Api-Api. Serta bantuan pembangunan rumah susun bagi Pondok Pesantren Hidayatullah yang sebelumnya mengalami musibah kebakaran.
Kemudian pada 2019 Bontang menjadi salah satu daerah sasaran pelaksanaan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) dari Kementerian PUPR. Melalui program itu, Bontang menata dan mempercantik Kampung Selambai di Kelurahan Lok Tuan. Hasilnya kini bisa terlihat. Di mana, daerah itu kini terlihat lebih menawan, jalan warga kini sudah dibeton, terdapat landmark Burung Kuntul Perak, rumah-rumah warga dipercantik, dan kampung tersebut dibangunkan septic tank komunal.

Masih banyak capaian lain yang Neni Moerniaeni torehkan selama menjabat Wali Kota Bontang. Namun sejatinya, catatan perjalanan Neni dalam mendedikasilan hidupnya demi perkembangan Bontang sudah jauh melintang sebelum ia menjabat orang nomor satu di kota ini pada 2016.
Ketika menjadi istri Sofyan Hasdam ia kerap terlibat dalam kegiatan pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan perempuan. Ketika menjadi anggota DPR RI lantang menyuarakan kepentingan warga Bontang dari Senayan. Perjalanan menjadi Wali Kota pada 2016-2021 itu hanya satu dari berbagai rangkaian dedikasinya untuk kota ini. Seorang pemimpin tegas, berkarakter dan memiliki visi yang jelas. Seorang pemimpin perempuan yang menjadi role model bagi perempuan lainnya.
Discussion about this post