Inspirasa.co – Aksi demonstrasi dari puluhan Mahasiswa Universitas Trunajaya Bontang, Kalimantan Timur yang digelar di halaman kampus, diduga mendapat tindakan represif dari oknum dosen. Pada Selasa, (28/9/2021) pagi.
Ketua BEM Universitas Trunajaya Yusril Ihza Mahendra menjelaskan, kejadian atau tindakan represif yang dilakukan oknum dosen tersebut bermula ketika mahasiswa menuntut sejumlah hak yang tak dipenuhi oleh pihak rektorat.
Respon atau tindakan represif dari oknum dosen sebagaimana di video yang beredar.
Adapun dari beberapa video yang beredar dimedia sosial dan group whatsap menunjukkan, oknum dosen melakukan tindakan represif yang tampak berusaha membubarkan paksa para demonstran mahasiswa tersebut.
Oknum dosen ini berkali-kali mengayunkan sebilah batang kayu dari tongkat sapu, kepada para demonstran mahasiswa tersebut. Tak jarang pula oknum dosen mengeluarkan perkataan memaki kepada para mahasiswa.
Didalam rekaman salah-satu video sempat dilakukan upaya mediasi, yang diikuti oleh rektor dan perwakilan BEM Trunajaya, namun didalam video tersebut oknum dosen juga terlihat emosi.
Tuntutan Mahasiswa Universitas Trunajaya Bontang kepada pihak rektorat.
1. Sehubungan dengan telah dimulainya kegiatan belajar mengajar perkuliahan yang dilaksanakan mulai tanggal 20 September 2021 hingga hari ini, sementara KHS tak kunjung diberikan. Maka kami menuntut atau meninta agar segera mungkin memberikan kartu hasil studi (KHS) kepada mahasiswa semester III, V, dan VII Universitas Trunajaya Bontang sebelum tanggal 30 September 2021.
2. Perkuliahan di tanggal 30 September 2021 dan seterusnya akan tetap dilanjutkan sebagaimana mestinya.
3. Menuntut atau meminta atribut dan kelengkapan mahasiswa berupa almamater, kaos, Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), kartu perpustakaan dan kelengkapan lain yang dianggap perlu, diperuntukkan bagi mahasiswa semester III dan mahasiswa lain yang belum menerima.
4. Menuntut atau meminta ketersediaan sarana dan prasarana dalam melaksanakan perkuliahan (fasilitas perkuliahan daring, zoom meeting, dan hal lain yang dianggap perlu, untuk menunjang proses perkuliahan online atau offline).
Sebelum melakukan aksi demontrasi di kampus, Ketua BEM Universitas Trunajaya Yusril Ihza Mahendra, mengaku telah melayangkan surat dan melakukan pertemuan dengan pihak kampus. Lantaran permintaan BEM tidak dipenuhi maka para mahasiswa turun melakukan aksi demonstrasi.
Melakukan visum di rumah sakit, tindak lanjut laporan dugaan penganiayaan.
Akibat tindakan represif dari oknum dosen tersebut. Diketahui ada 4 mahasiswa diduga menjadi korban. Pihaknya pun langsung mendatangi Polres Bontang untuk membuat laporan dugaan penganiayaan. Dan melakukan visum di RSUD Taman Husada Bontang guna melengkapi bukti pendukung.
Wartawan melakukan upaya konfirmasi kepada pihak Universitas Trunajaya Bontang. Upaya konfirmasi yang dilakukan yakni mengirim pesan singkat dan telephone langsung kepada Rektor Unijaya Bilher Hutaean.
Ada pesan singkat yang dibalas atau diterima yang mengatakan, bahwa yang bersangkutan tidak sedang berada di kediamannya.
Selain itu, wartawan juga melakukan upaya konfirmasi langsung lewat telephone kepada oknum dekan yang berada di dalam video.
Adapun dalam percakapan wartawan dan oknum tersebut mengatakan demikian;
“Tidak penting diketahui wartawan. Itu semua ilegal itu, yang ngambil-ngambil foto dan video saya itu ilegal itu. Jadi gk usah dicampurin,” kata oknum.
“Kalo mereka bikin viral, saya juga punya waktu untuk mereka ya. Tidak tahu diri semua mahasiswa Kampus itu. Kami tenang-tenang saja, ada orang jahat tadi di sana itu,” tambahnya geram sembari menutup telephone.
Pewarta: Redaksi.
Discussion about this post