Inspirasa.co – Sebagian besar korban meninggal akibat gempa di Cianjur, Jabar, diperkirakan adalah anak-anak.
Update data sementara sekitar 162 orang meninggal dunia. Data tersebut disampaikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan setidaknya 162 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka.
Hal itu disampaikan Ridwan Kamil melalui akun Twitter pada Selasa (22/11/2022) dini hari.
Ridwan Kamil, mengatakan data korban didapat dari call center BPBD Cianjur, pada Senin (21/11/2022) malam, pukul 21.00 WIB.
Ridwan Kamil juga mengatakan 2.345 rumah rusak berat dan sekitar 13.400 warga mengungsi.
Tercatat 88 getaran atau gempa susulan sehingga menurut Ridwan hingga saat itu, suasana di wilayah terdampak gempa masih rawan.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam keterangan tertulisnya menyatakan, korban meninggal dunia berjumlah 62 jiwa di wilayah Cianjur.
“Adapun korban luka-luka 92 orang dan 5.405 warga mengungsi ke beberapa titik. Kerugian infrastruktur 3.257 unit rumah alami kerusakan,” jelas dalam keterangan tertulisnya.

Adapun, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Muhadjir Effendy dilansir dari BBC News Indonesia menyebut, korban akibat gempa di Cianjur, sebagian besar diperkirakan anak-anak.
“Kebetulan waktunya gempa, bersamaan anak-anak mengaji di madrasah diniyah dan masjid-masjid,” Muhadjir usai menggelar rapat koordinasi dengan berbagai toritas terkait di Cianjur, Jabar.
Namun begitu Muhadjir mengakui jika hingga saat ini korban gempa belum bisa dipastikan. Selasa (22/11/2022).
Adapun saat ini pemerintah fokus melakukan penggalian di rerentuhan bangunan dan melakukan perawatan medis korban yang terluka akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 di RSUD Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11/2022).
Discussion about this post