Inspirasa.co – RSUD Taman Husada Bontang kembali mengingatkan pentingnya memahami fungsi tangga darurat yang sering disalahgunakan sebagai akses pintas oleh pengunjung dan pegawai. Ketua Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) RSUD, Sadryani M Said, menegaskan bahwa tangga darurat bukanlah jalur shortcut, melainkan jalur penyelamat ketika terjadi keadaan darurat.
Menurutnya, kesadaran publik menjadi kunci agar fasilitas keselamatan di rumah sakit tetap berfungsi sebagaimana mestinya.
“Tangga darurat dibuat untuk keselamatan, bukan untuk mobilitas harian. Jika digunakan sembarangan, risikonya besar ketika evakuasi benar-benar dibutuhkan,” ujarnya, Minggu (2/11/2025).
Ia mengungkap, pihaknya sering menemukan pengguna gedung yang keluar masuk lewat tangga darurat di Gedung A maupun Gedung B. Padahal, tindakan itu bisa memperbesar risiko kecelakaan atau menghambat jalur evakuasi saat bencana terjadi.
Sebagai langkah pencegahan, pihak RSUD telah memasang sistem kunci dan mengajukan peningkatan pengamanan agar pintu tangga darurat hanya bisa dibuka dari dalam.
“Kami sudah mengusulkan anggaran untuk sistem kunci otomatis. Harapannya, jalur ini hanya terbuka saat benar-benar darurat,” jelasnya.
Selain dari sisi teknis, RSUD juga mulai memperkuat edukasi keselamatan kepada pegawai dan pengunjung. Menurut dia, kesadaran bersama sangat penting. Semua orang punya peran menjaga fasilitas keselamatan.
Ia berharap, edukasi yang berkelanjutan bisa menumbuhkan disiplin dan rasa tanggung jawab di lingkungan rumah sakit.
“Jika semua tertib, maka keselamatan pasien dan tenaga kesehatan akan lebih terjamin,” tutupnya.
Pewarta: Irha

















Discussion about this post