Samarinda – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Sigit Wibowo, memastikan bahwa pembangunan SMKN 7 Balikpapan akan kembali dilanjutkan pada tahun anggaran 2025. Legislator dari Dapil Balikpapan itu menegaskan komitmennya agar proyek pendidikan yang mangkrak sejak lama ini tidak terus berlarut dan merugikan siswa.
Sekolah yang berlokasi di Jalan Alam Baru, Kelurahan Baru Ulu, Balikpapan Barat, sebenarnya telah dirancang sejak 2016. Namun progres pembangunannya tersendat akibat berbagai persoalan, mulai dari status lahan yang belum tuntas hingga proses peralihan kewenangan dari pemerintah kota ke pemerintah provinsi.
“Dulu sempat disiapkan anggaran Rp10 miliar, tapi status lahannya belum jelas. Setelah itu, muncul lagi masalah baru, termasuk penolakan dari pihak swasta di sekitar lokasi,” terang Sigit.
Akibat proyek yang mangkrak, siswa SMKN 7 harus menumpang belajar di SMKN 6 selama tiga tahun terakhir. Bahkan, bahan bangunan sempat dipindahkan ke sekolah lain karena pembangunan tidak berjalan.
“Ini yang jadi perhatian kami di DPRD. Kami tidak ingin anak-anak terus belajar tanpa fasilitas yang layak,” tegasnya.
Sigit menyampaikan, Pemprov Kaltim telah mengalokasikan anggaran lanjutan sebesar Rp34 miliar untuk pembangunan fisik SMKN 7 pada tahun ini. Saat ini, proses lelang sedang berlangsung dan diharapkan konstruksi bisa segera dimulai.
“Kami sudah komunikasi dengan kepala sekolah. Saat ini sudah ada dua kelas yang dibuka, walaupun masih menumpang. Targetnya, SMKN 7 bisa mandiri sepenuhnya tahun depan,” ujarnya.
Ia menilai, keberadaan SMKN 7 sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pendidikan vokasi di Balikpapan Barat, yang selama ini minim fasilitas sekolah menengah kejuruan.
“Banyak siswa di kawasan ini harus menempuh jarak jauh ke SMKN 1 atau SMKN 6. Padahal akses pendidikan vokasi seharusnya merata,” ungkap politisi PAN tersebut.
Selain SMKN 7, Sigit juga menyebut Pemprov telah mengalokasikan tambahan anggaran sebesar Rp3,5 miliar untuk pengembangan SMA Negeri 5 Balikpapan. Langkah ini dianggap strategis untuk mengatasi keterbatasan daya tampung dan memperluas akses pendidikan di kota penyangga IKN itu.
“Ini bagian dari upaya mempersiapkan generasi muda dengan akses pendidikan yang setara dan terjangkau. SMKN 7 bisa menjadi pusat pencetak tenaga kerja kejuruan yang kompeten dan siap bersaing,” pungkasnya. (Adv/DPRD Kaltim)
Discussion about this post