Inspirasa.co — Paslon nomor urut dua, Sutomo Jabir—Nasrullah, menggelar nonton bareng Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara China melawan Indonesia, Selasa (15/10/2024) malam di Pujasera The Gading. Akibat membludaknya warga yang hadir, UMKM lokal ikut meraup pendapatan hingga tiga kali lipat.
Salah seorang pengelola Pujasera The Gading, Sadi mengatakan, omzet mereka naik hingga 3 kali lipat dalam kegiatan ini. Di hari-hari biasa, omzet mereka umumnya berkisar Rp2,5 juta. Namun kali ini, dia menaksir pendapatan meroket hingga Rp7-Rp8 juta. Ini tak mengherankan, sebab warga yang hadir dalam nobar ini ditaksir mencapai 600-an orang.
“Ini ramai selali. Alhamdulillah kalau dari pendapatan jelas naik dibanding hari-hari biasa,” kata Sadi ketika ditemui usai nobar.
Dia mengatakan, sejatinya tim Sutomo Jabir-Nasrullah telah menyediakan snack, serta memesan sejumlah makanan ringan dan minuman dalam jumlah besar bagi warga yang datang. Namun, jumlah pesanan terus datang dari warga, di luar pesanan yang diminta oleh tim paslon. Ini yang membuat pendapatan mereka meroket.
“Sebenarnya sudah disediakan snack, tapi yang pesan [makanan dan minuman] juga banyak,” akunya.
Dengan besarnya dampak dari sebuah kegiatan terhadap UMKM lokal, Sadi berharap agar kelak berbagai kegiatan lain, baik nobar, pertemuan, atau kegiatan yang berpotensi ikut memutar roda perekonomian setempat, digelar di Bontang saja. Jangan digelar di luar kota. Jangan membakar uang di luar kota. Agar dampak ekonominya bisa langsung dirasakan warga Bontang.
“Harapan kami gitu. Kalau biasa lebih banyak kegiatan digelar. Kalai bisa kegiatan-kegiatan itu digelar di luar kota, biar di Bontang saja biar perekonian juga ikut berputar,” tandasnya.
Adapun, kegiatan nobar timnas Indonesia kontra China dimulai pukul 20.00 Wita. Namun rangkaian nobar sudah dimulai 30 menit sebelumnya, tepatnya 19.30 Wita.
Dalam kesempatan itu, calon wakil wali kota, Nasrullah, menyampaikan sejumlah hal, utamanya rencana program yang dia dan Sutomo Jabir tawarkan untuk warga Bontang. Nasrullah bilang, paslon nomor urut dua berkomitmen untuk memangkas habis pengangguran terbuka dengan membuka keran investasi. Kemudian menyediakan berbagai pelatihan yang relevan dengan kebutuhan industri. Harapannya, pekerja lokal keterampilannya naik, berdaya saing, dan bisa mengisi pos tenaga kerja perusahaan-perusahaan yang berbasis di Bontang.
“Warga Bontang harus berjaya. Perusahaan-perusahaan itu wajib pekerjakan 75 persen pekerja lokal,” kata Nasrullah di hadapan warga.
Nasrullah juga menekankan soal pentingnya menjaga agar uang yang ada dan berasal dari Bontang mesti diputar di dalam kota juga. Bukannya dibakar ke luar kota. Ini penting guna memastikan roda perekonomian dalam kota ikut berputar. Juga memastikan uang dari Bontang berputar secara efektif, dan terpenting berkontribusi terhadap kemajuan dan kesejahteraan warga.
“Uang itu jangan dilepar, dibakar ke luar kota. Boleh ada kegiatan, misal Bimtek, tapi harus efektif, terukur, efisien. Jangan sampai kita bakar uang ke luar kota, sementara di Bontang ada kemiskinan ekstrem. Itu, kan, miris,” tegas mantan Ketua Bawaslu Bontang ini.
Di hadapan peserta nobar, Nasrullah juga mengajak agar warga, khususnya anak muda, memilih pemimpin baru yang juga datang dari kalangan muda. Menurutnya, di banyak kota dan negara, pemimpin baru dan muda berhasil membuktikan diri untuk membawa perubahan signifikan ke arah lebih baik. Mampu mendengar aspirasi dan lebih terbuka terhadap kritik. Dan terpenting, berani mengambil terobosan baru, kreatif, dan tidak kaku.
“Anak muda, pilih anak muda. Perubahan itu dimulai dari pemimpin muda, baru yang berani ambil terobosan. Insha Allah kami, bang Sutomo Jabir dan Nasrullah, bisa mewakili teman-teman, memabawa kebaruan untuk Bontang lebih baik ke depannya,” tandasnya.
Discussion about this post