Inspirasa.co — Pasangan calon nomor urut dua, Sutomo Jabir-Nasrullah, berkomitmen menjadikan Bontang sebagai kota pusat industri yang ramah terhadap lingkungan. Mereka menilai ini penting, sebab pembangunan sebuah kota tak boleh dilepaskan dari prinsip-prinsip keberimbangan alam.
Sutomo Jabir menjelaskan, pihaknya sejak awal memang mengedepankan aspek industri dalam nadi visi-misi mereka. Ini tak lepas dari kondisi Bontang saat ini menjadi rumah bagi berbagai industri, seperti pengolahan migas, pupuk, dan turunannya. Juga kawasannya tak luas, sehingga industri bakal menjadi motor penggerak utama perekonomian Bontang.
Namun, kata politikus PKB ini, keberadaan industri di Bontang harus lebih dikembangkan agar azas kebermanfaatannya bisa dirasakan oleh seluruh warga kota.
“Yang tidak kalah pentingnya, menghadirkan lingkungan yang ramah dan aman di tengah berkembangnya industri. Tentu kami mau eksis industri ini diimbangi dengan penghijauan,” kata Sutomo Jabir ketika ditemui di sela aktivitasnya, Minggu (13/10/2024) siang.
Upaya mendorong lingkungan industri yang berkelanjutan, kata dia, dimulai dengan meningkatkan cakupan ruang terbuka hijau (RTH) di Bontang. Saat ini, kata dia, sayangnya RTH di Bontang baru sekitar 15 persen dari idelanya 30 persen dari total luas kota. Oleh sebab itu, ia akan mendorong perluasan RTH. Termasuk, memaksimalkan kawasan yang masuk wilayah kehutanan untuk dilakukan perhutanan sosial agar bisa terawat.
Kemudian, pengawasan terhadap limbah. Dia berjanji, walau dirinya mendorong hadirnya industri baru atau menciptakan industri turunan dari perusahaan eksisting di Bontang, tapi pengawasan terhadap limbah pabrik tetap ditegakkan. Menurutnya banyak contoh, baik kota atau negara yang industrinya maju, namun lingkungan hidupnya tetap terjaga. Inilah yang dia dan Nasrullah upayakan, warga Bontang menikmati manfaat ekonomi dari keberadaan industri, tapi lingkungan hidupnya tetap layak huni.
“Industri yang ada sekarang, kan, tidak cukup. Jadi kami dorong untuk hadirkan industri baru tapi harus kedepankan prinsip-prinsip ramah lingkungan,” sebutnya.
Dia menambahkan “Banyak negara, seperti negara-negara di Eropa atau Amerika, maju industrinya tapi bisa dikontrol, misal dari segi polusi atau limbah.”
Discussion about this post