Samarinda – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Baharuddin Demmu, menunaikan komitmennya sebagai wakil rakyat dengan menyerahkan bantuan alat produksi kepada tiga kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Desa Muara Jawa Ulu, Kecamatan Muara Jawa, Kutai Kartanegara, pada, Senin (30/06/25)
Penyerahan ini menjadi bukti nyata keberpihakan legislatif terhadap penguatan ekonomi lokal melalui dana aspirasi yang bersumber dari APBD Murni 2025.
Bantuan yang disalurkan Baharuddin Demmu meliputi ratusan unit peralatan penunjang produksi seperti oven gas, stand mixer, gilingan mie, kontainer box, freezer, kulkas dua pintu, wajan, penggorengan gatra, dan mesin kopi espresso. Ketiga kelompok penerima manfaat terdiri dari Kelompok UMKM Mandiri Jaya, Kelompok UMKM Berkah, dan Kelompok UMKM Mentari.
Menurut Baharuddin, bantuan ini merupakan hasil dari aspirasi masyarakat yang dihimpun melalui berbagai pertemuan warga dan dialog pembangunan. Ia menegaskan bahwa fungsi utama wakil rakyat bukan hanya legislasi dan pengawasan, tetapi juga menjembatani kebutuhan konkret masyarakat di lapangan.
“Saya hanya menunaikan apa yang menjadi kewajiban saya sebagai wakil rakyat, yaitu menjembatani aspirasi-aspirasi ibu-ibu. Semoga bantuan yang telah diberikan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya,” kata Baharuddin Demmu saat ditemui di lokasi kegiatan tersebut.
Penyerahan bantuan ini tidak hanya dimaknai sebagai bentuk distribusi alat produksi, namun juga sebagai langkah strategis dalam membangun kemandirian ekonomi masyarakat. Para penerima manfaat menyampaikan rasa syukur dan antusiasme atas bantuan yang diberikan.
Baharuddin menyoroti pentingnya keberpihakan nyata terhadap pelaku UMKM, khususnya di pedesaan. Menurutnya, pemberdayaan UMKM bukan hanya soal ekonomi, tapi juga menyangkut keberlanjutan sosial dan peran perempuan dalam pembangunan desa.
“Mayoritas penerima adalah ibu-ibu. Artinya, ketika mereka diberdayakan, maka keluarga dan lingkungannya ikut tumbuh,” tambahnya.
Ia pun berharap agar bantuan tersebut tidak hanya dipandang sebagai sumbangan sesaat, melainkan sebagai modal awal untuk tumbuh mandiri, dengan pendampingan dan pelatihan lanjutan dari pemerintah daerah maupun dinas terkait.
“Jangan biarkan alat-alat ini menjadi pajangan. Harus digunakan, dikembangkan, dan kalau perlu dikolaborasikan antar kelompok agar tumbuh skala ekonomi yang lebih besar,” pungkasnya (Adv/DPRD Kaltim)
Discussion about this post