Inspirasa.co – Selama ini kabarnya Pemerintah Kota Bontang, selalu menggaungkan peningkatan wisata dari sejumlah aspek yang dimiliki.
Kota Bontang, punya pesisir luas, namun penataan wisata laut belum maksimal. Sementara beberapa pulau di wilayah pesisir tengah menghadapi berbagai hambatan.
Selain tak mendapat perhatian serius, masyarakat pesisir juga berhadapan dengan makin parahnya degradasi lingkungan seperti abrasi dan banjir rob.
Seperti halnya, pulau gusung yang kurang mendapat perhatian dari Pemerintah Kota Bontang. Pulau gusung terancam tenggelam akibat abrasi, pun soal listrik, air bersih hingga pendidikan.
Diketahui akibat abrasi, pulau gusung yang berada di Kelurahan Guntung, Kecamatan Bontang Utara dengan luasan 1000 meter dan lebar 500 meter pada tahun 1977, kini tersisa 780 meter dan lebar 150 meter dan terus tergerus abrasi.
Persoalan ini, perlu mendapat perhatian serius dari berbagai pihak. Hal ini diungkapkan Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam.
Politisi golkar ini menyebut, pulau pesisir gusung yang dimiliki Kota Bontang, merupakan sumber daya yang potensi untuk dapat dijadikan sebagai penggerak perekonomian bersumber dari kelautan hingga sektor wisata.
“Ini penting, bagaimana Pemkot dapat memenuhi kebutuhan mendasar tingkat kesejahteraan masyarakat yang ada di dalamnya,” ujarnya.
Andi Faiz meminta Pemkot Bontang untuk lebih fokus demi mengatasi persoalan yang dihadapi masyarakat pesisir. Ia mendorong untuk tak ada perbedaan dalam peningkatan pembangunan bukan hanya di daratan, pun bagi semua wilayah pesisir yang ada di Kota Bontang.
“Kalau kita memang mau mengkaji untuk peningkatan wisata, seharusnya tak ada perbedaan antara di daratan, gusung atau pun melahing. Tinggal bagaimana arah kebijakan Pemkot Bontang agar fokus terhadap masyarakat peisisir, masing-masing punya potensi yang sama,” tambahnya.
Sementara soal, parahnya degradasi lingkungan seperti abrasi dan banjir rob di Pulau Gusung, Andi Faiz mendorong OPD terkait untuk segera melakukan pengkajian, melakukan pambangunan infastruktur tanggul.
Terlebih, Pulau Gusung berpenghuni penduduk 300an jiwa yang 80 persen bekerja sebagai nelayan, ia tak ingin masyarakat yang ada terancam tergusur akibat tergerus abrasi.
Sementara DPRD Bontang tak tinggal diam terkait persoalan ini. Melalui Komisi 3 akan menindaklanjuti persoalan ini, untuk segera memanggil OPD terkait melakukan rapat kerja bersama.
“Komisi 3 bisa segera memanggil dinas terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bontang, dimana kita akan segera melakukan pembahasan APBD Perubahan, terkait hal itu,” tutupnya.
Discussion about this post