Inspirasa.co – Pelaku pembunuh anggota Mabes Polri, FNS (22) yang ditugaskan di Bali untuk pengamanan KTT G20 akhirnya di tangkap polisi.
Berdasarkan hasil penyelidikan Polsek Denpasar Utara, korban tewas akibat ditusuk dua remaja. Kedua pelaku diketahui berusia 15 dan 16 tahun dan telah ditahan.
Namun hingga saat ini, kematian polisi di hotel daerah Denpasar itu, masih terus diselidiki. Pun polisi masih menginterogasi seorang perempuan yang diduga rekan kedua pelaku.
Kapolsek Denut Iptu I Putu Carlos Dolesgit didampingi Kasi Humas Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sukadi dikonfirmasi awak media, enggan untuk berspekulasi terkait kronologis kejadian hingga kronologis penangkapan, dilansir Inspirasa.co dari suara merdeka Bali.
Dia menyatakan bahwa dengan adanya peristiwa menghebohkan ini, dua bocah diamankan dan menyandang tersangka, bahkan sudah ditahan di Mapolresta Denpasar.
“Dua tersangka merupakan anak dibawah umur berinisial F, 16, dan A, 15. Keduanya ditangkap di rumah masing-masing beberapa saat setelah kejadian,” timpalnya.
Dua bocah ini masih menjalani pemeriksaan maraton yang ditangani Tim Gabungan Polresta Denpasar dan Polsek Denpasar Utara.
Dikatakan, pewan pelajar berinisial F adalah melakukan penusukan. Dia menusuk anggota yang bertugas di Baharkam Polri yang bertugas BKO KTT G20 di Bali ini menggunakan pisau di bagian leher bagian kanan sebanyak satu kali. Sementara A sempat menendang almarhum beberapa kali di bagian pinggul dan dada.
Pun dikatakan, komunikasi awal antara FNS, dan Luh KDS, juga keributan awal saat di dalam kamar, Kapolsek belum bisa beneran lantaran masih dalam tahap penyidikan. Berdalih, saat ditemukan, penusukan atau penganiayaan sudah terjadi. Perwira Balok Dua di pundak ini hanya mengatakan almarhum datang ke lokasi bersama seorang temannya.
Dikatakan, saat ini jenazah polisi asal Sulawesi Selatan tersebut dalam proses otopsi di salah satu RS di Denpasar Sementara itu, Luh KDS saat ini masih dalam pemeriksaan di Mapolresta Denpasar bersama dua bocah F dan A, guna proses penyidikan. Atas perbuatan itu, kedua tersangka dijerat Pasal 351 junto 338 KUHP.
“Untuk sementara dua pasal, tentang penganiayaan mengakibatkan luka berat atau meninggal dunia, dengan ancaman pidana tujuh tahun. Soal dugaan mucikari, kita masih dalami,” pungkasnya.
Malang nasib seorang oknum anggota Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Poliri berinisial FNS, 22. Ditugaskan untuk Bawah Kendali Operasi (BKO) pengamanan KTT G20 ternyata menjadi korban penusukan dan akhirnya tewas.
Ini gegara bata tidur bareng cewek michat Luh KDS, 22, yang dikenal melalui aplikasi dewasa yakni Michat. Persitiwa berdarah ini, berlangsung di Hotel Permata Dana, Jalan Pidada V, Ubung, Denpasar Utara, Rabu (16/11/2022) sekitar pukul 01.00.
Kejadian bermula ketika FNS yang diketahui bertugas BKO dalam Pengamanan KTG G20 di Bali ini iseng-iseng melihat aplikasi Michat di Hpnya saat Stan By di Hotel Aston Denpasar. Saat itu dia berkenalan dengan cewek mengaku asli Bali berinis Luh KDS yang lokasinya tidak begitu jauh dari tempat penginapan anggota polisi ini.
Sampat Chattingan dengan wanita Open Booking Order (BO) lalu keduanya sepakat dengan harga, Rp 700 ribu namun dapat ditawar dengan harga Net Rp 500 ribu.
Kaduanya lalu sepakat bertemu di Hotel Permata Dana, Jalan Pidada V, Ubung, Denpasar Utara, Rabu dini hari. Sampai di Depan penginapan, wanita tersebut menganjurkan oknum polisi ini jepretan bagian depan hotel, pertanda bahwa tidak ada indikasi penipuan.
Sampainya di sana, wanita tersebut mengarahkan anggota Polisi kelahiran Barru, Makassar, Sulsel ini masuk ke kamar No. 37. Dalam keadaan gelap, anggota tersebut sembat terlibat bercerita singkat. Lalu dimintalah pembayaran di Depan sebelum berkencan. Setelah memberikan uang, Polisi ini menyuruh wanita tersebut hidupnya lampu kamar.
Lalu lampu kamar hidup, ternyata FBS mengurungkan niatnya untuk berhubungan badan. Sebab, profil dalam aplikasi dewasa itu beda dengan penampilan asli di profil Michat. Yang mana, PSK ini memasang foto menggunakan filter, sehingga warna kulit terlihat bersih, tubuh seksi dan senyumnya menggoda. Karena cancel secara sepihak dan meminta kembali uang. Cewek ini marah dan tidak mau mengembalikan uangnya.
Luh KDS justru teriak-teriak. Mendengar teriakan itu, datang beberapa pria diduga teman dari PSK tersebut. Mereka marah-mara. Almarhum di dorong dan di tendang. Salah satu dari mereka menusuk leher kanan. Turukan itu diduga fatal lantaran anggota polisi (korban) alami pendarahan.
Satpam Hotel melarikan anggota polisi ini ke RS Wangaya untuk menjalani perawatan medis, namun akhirnya sang polisi meregang nyawa di rumah sakit. ***
Discussion about this post