Samarinda — Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Abdul Rohim, mengajak seluruh elemen masyarakat Kalimantan Timur untuk menghentikan konflik yang tidak produktif dan mengarahkan energi bersama pada isu yang lebih penting, yakni rencana pemotongan Dana Transfer ke Daerah (TKD) oleh pemerintah pusat.
Menurutnya, masyarakat Kaltim seharusnya bersatu memperjuangkan kepentingan daerah, bukan saling berhadapan akibat isu-isu yang justru melemahkan solidaritas daerah.
“Musuh kita itu bukan sesama kita di Kaltim, tapi masalah besar yang sedang kita hadapi sekarang yaitu soal pemotongan dana transfer ke daerah (TKD),” tegas Abdul Rohim saat ditemui di Kantor DPRD Samarinda, Jumat (17/10/2025).
Ia menilai kebijakan pemotongan TKD tidak adil, mengingat Kalimantan Timur telah lama menanggung beban sosial dan lingkungan akibat aktivitas pertambangan serta eksploitasi sumber daya alam.
“Dana yang dikirim itu kan sudah hak sepenuhnya kita. Itu pun belum bisa mengompensasi kerusakan lingkungan dan dampak sosial dari aktivitas penambangan. Kalau itu mau dipotong lagi, tidak ada alasan yang kuat bagi mereka untuk melakukan pemotongan,” ujarnya.
Abdul Rohim menegaskan, DPRD bersama masyarakat dan pemerintah daerah harus bersatu memperjuangkan hak fiskal daerah agar kebijakan pusat tidak terus merugikan wilayah penghasil.
“Lebih baik sekarang kita kumpul bareng-bareng, bagaimana melakukan tanda kutip protes atau perlawanan kepada pusat. Itu jauh lebih penting daripada urusan-urusan yang terjadi beberapa hari terakhir ini,” katanya.
Ia menutup dengan pesan agar semua pihak tetap fokus pada isu yang membawa manfaat bagi masyarakat luas.
“Kita harus fokus memperjuangkan hak daerah, bukan sibuk berkonflik sesama sendiri,” tandasnya.(Adv)

















Discussion about this post