Inspirasa.co – Anggota Komisi 3 DPRD Bontang Abdul Samad menyebut, Pemerintah Kota Bontang mengabaikan apa yang menjadi keresahan dari warga yang bermukim di destinasi wisata Bontang Kuala.
Abdul Samad menyayangkan, dinas terkait yang tidak menjalankan fungsi dan tugasnya dengan baik. Pasalnya perbaikan infrastruktur yang selama 3 tahun ini diinginkan warga, belum juga ada penanganan yang diberikan dari Pemkot.
Perbaikan infrastruktur akses jalan, kerusakan kayu ulin yang rapuh dan banyak yang berlubang, seperti di lokasi depan panggung utama Bontang Kuala tersebut.
“Saya anggap apa yang menjadi tuntutan warga Bontang Kuala ini diabaikan. Karena sudah 3 tahun warga merasakan. Apakah kerusakan ini hanya menjadi tontonan,” ungkapnya, saat melakukan peninjauan di kawasan Kelurahan Bontang Kuala, bersama rombongan Komisi 3 lainnya, pada Senin (5/6/2023) pagi.
Abdul Samad bilang, ikon wisata unggulan Kota Bontang yang banyak dikunjungi para wisatawan ini, infrasturukturnya terabaikan. Dimana banyak insiden yang dialami para pengunjung, akibat jalan yang berlubang tersebut.
Abdul Samad meminta infrastruktur destinasi Bontang Kuala ini menjadi prioritas dari Pemkot. Selain itu soal keinginan perbaikan dilokasi eks kebakaran di Bontang Kuala sejak 2019 hingga saat ini belum ada sentuhan dari Pemkot.
Soal penanganan banjir rob yang selama ini dikeluhkan, juga disayangkan Abdul Samad. Akibat banjir rob tersebut menghambat aktivitas warga. Ia menilai dengan anggaran APBD Perubahan yang cukup besar nantinya bisa berdampak perubahan yang berarti untuk perbaikan infrastruktur destinasi wisata Bontang Kuala.
“Apakah ini tidak masuk prioritas dan tidak masuk dalam anggaran menyentuh perbaikan infrastruktur,” tukasnya.
Sementara itu Dian Nur Afianto, Perencanaan Ahli Muda Bapeltitbang yang hadir pada kunjungan Komisi 3 tersebut mengatakan, terkait soal perbaikan infrastruktur di destinasi wisata Bontang Kuala sudah dilakukan pembahasan.
“Direncanakan pada 2024, memang sudah ada pembahasan di kami, Rp 4 setengah miliar untuk perbaikan di anjungan Bontang Kuala. Namun kemungkinan anggaran tersebut, terbagi dengan pulau beras basah senilai Rp 1 miliar. Hal ini memang sudah masuk dalam usulan musrenbang kemarin,” ungkapnya.
Kemudian untuk musrenbang tingkat kelurahan, anggaran terbagi yang menjadi kesepakatan untuk perbaikan infrastruktur di 3 kecamatan, masing-masing Rp 6 miliar.
Anggaran Rp 6 miliar pun di bagi pada setiap kelurahan. Sementara di Kecamatan Bontang Utara, di Kelurahan Bontang Kuala ada 6 usulan yang diakomodir.
“Pertama itu pengadaan di TK ABA, kemudian pelebaran jalan di RT 4, WC umum di panggung RT 2, pengadaan lampu penerangan jalan umum, pagar pengamanan dan peningkatan SDM,” jelasnya. *(Aris).
Discussion about this post