Selasa, Desember 2, 2025
inspirasa.co
No Result
View All Result
  • Login
  • Advetorial
  • Budaya
  • Identitas
  • Terkini
  • Viral
  • Kuliner
  • Lingkungan
  • Musik
  • Politik
  • Sains
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak
  • Advetorial
  • Budaya
  • Identitas
  • Terkini
  • Viral
  • Kuliner
  • Lingkungan
  • Musik
  • Politik
  • Sains
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak
No Result
View All Result
inspirasa.co
Home Info Terkini

Ancaman Militerisme dalam Kehidupan Demokrasi, Ruang Kebebasan Akademik Hingga Diskriminasi Sistem Peradilan

inspirasa.co by inspirasa.co
29 November 2025
in Nasional
0
Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan bekerjasama, Pusat SAKSI FH UNMUL, dan Jurnal PRISMA menggelar peluncuran Jurnal Prisma dan diskusi publik di Aula Fakultas Hukum Universitas Mulawarman. Jumat (28/11/2025) di Samarinda.

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan bekerjasama, Pusat SAKSI FH UNMUL, dan Jurnal PRISMA menggelar peluncuran Jurnal Prisma dan diskusi publik di Aula Fakultas Hukum Universitas Mulawarman. Jumat (28/11/2025) di Samarinda.

986
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Inspirasa.co – Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan bekerjasama, Pusat Studi Anti Korupsi Fakultas Hukum Universitas Mulawarman (SAKSI FH UNMUL), dan Jurnal PRISMA menggelar peluncuran Jurnal Prisma dan diskusi publik dengan tajuk “Hubungan Sipil dan Militer dalam Demokrasi: Menguatnya Militerisme dan Ancaman Kebebasan” di Aula Fakultas Hukum Universitas Mulawarman.

Diskusi ini dibuka langsung oleh Dekan FH Universitas Mulawarman, Dr. Rosmini, S.H., M.H. Pada Jumat (28/11/2025) di Samarinda.

Baca juga :

Update! Korban Meninggal Dunia Bencana Hidrometeorologi di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat 604 Jiwa

Data BNPB: Korban Meninggal Dunia, Bencana Hidrometeorologi Aceh, Sumut dan Sumbar 303 Jiwa

Gina Sabrina dari Tim Advokasi untuk Reformasi Sektor Keamanan, menguraikan menguatnya militerisme dalam kebebasan berekspresi dan berpendapat. Ia memaparkan kronik gejala militerisme dari monitoringnya sejak tahun 2018-2025.

Menurutnya ancaman terhadap kebebasan berpikir, berekspresi dan berpendapat telah dimulai sejak 2018 ketika TNI menyita buku-buku komunisme, dilanjutkan dengan penjagaan prajurit TNI semakin massif di aksi demonstrasi besar sejak 2019, seperti: Omnibus Law, Reformasi Dikorupsi, kasus Affan, bahkan ia juga mencatat pola penjagaan dengan menerjunkan Pasukan Komando Operasi Khusus (Koopsus), saat pembahasan perubahan UU TNI di Hotel Fairmont Jakarta dan terakhir dugaan inflitrasi demonstrasi di kasus demonstrasi Agustus 2025 lalu.

“Kesemua peristiwa menunjukkan sekuritisasi dan pendekatan koersif yang dikedepankan pemerintah dalam merespon kritik publik,” kata Gina Sabrina.

Menurut Gina ancaman tersebut bukan hanya ada di ruang kebebasan sipil secara umum, namun juga ruang akademik yang menjamin kebebasan akademik sebagai pilar utama pendidikan tinggi.

Ia mencatat pelbagai peristiwa TNI masuk kampus, seperti MoU TNI dengan sejumlah perguruan tinggi, dan intervensi dalam berbagai diskusi mahasiswa saat Revisi UU TNI.

“Ketika militer semakin sering mengintervensi ruang akademik maka menurutnya teror ketakutan akan membuat civitas akademika mengurungkan pendapatnya bahkan melakukan self cencosrhip terhadap kritik di ranah akademik,” jelas Gina.

Saiful Bahri, akademisi FISIP UNMUL mengamati pola militerisme sejak masa transisi demokrasi. Ia membandingkan kepemimpinan antara SBY dan Jokowi, dimana SBY yang berlatarbelakang militer justru menampilkan kepemimpinan sipil dan menjaga sendi-sendi demokrasi.

Sementara Jokowi sebagai representasi figur sipil justru menampilkan kepemimpinan militerisme dengan membuka ruang-ruang militerisasi dalam kehidupan sipil. Baginya hari ini praktik militerisme dan gejala orde baru mulai kembali ditampakkan lagi di rezim hari ini.

“Militer mulai masuk, mulai masuk dalam kehidupan masyarakat sipil, bahkan dalam konteks bisnis,” kata Saiful Bahri.

Ia memberikan contoh di Kalimantan Timur soal eksisnya tambang ilegal dan penguasaan lahan luas perkebunan sawit yang diduga kuat melibatkan para petinggi polisi dan militer baik yang aktif maupun purnawirawan. Menurutnya luka sejarah dan trauma masa lalu adalah hal yang tidak boleh terulang di masa depan.

Orin Gusta Andini, ketua SAKSI FH UNMUL menyoroti permasalahan buntunya reformasi peradilan militer. Pembedaan berdasarkan subyek hukum yang dianut hari ini menurutnya adalah diskriminasi dalam konteks sistem peradilan yang menyalahi konstitusi. Memilih peradilan bukan pada personal subyek hukumnya, tapi harus dalam ”tindak pidananya”.

Orin mengamati ketidakpastian ini berdampak pada impunitas dimana vonis-vonis yang dijatuhkan di peradilan militer rendah dan jauh dari rasa keadilan.

Pengajar FH Unmul ini memberikan perhatian serius terhadap kasus korupsi Basarnas, menurutnya diskriminasi terhadap subyek hukum hingga ditariknya kasus tersebut melalui mekanisme militer menjadi preseden buruk dan berdampak serius pada pemberantasan korupsi di Indonesia.

“Praktik baik di negara lain (Inggris, Jerman dan Australia) yang membedakan peradilan berdasarkan tindak pidana bukan subyek hukumnya,” jelas Orin.

Baginya, perubahan UU Peradilan Militer merupakan kebutuhan mendesak yang harus didasarkan pada prinsip demokrasi, HAM dan independensi militer.

Direktur Imparsial, Ardi Manto Adiputra, mengatakan bahwa Indonesia saat ini berada di bawah bayang-bayang ancaman militerisme.

“Pemerintahan Prabowo Subianto tengah melakukan rekonsolidasi militerisme, yaitu elit politik sipil dan militer yang mendorong dominasi militer dalam ranah sipil,” kata Ardi Manto Adiputra.

Salah satu indikator menguatnya militerisme hari ini adalah lebih dari 133 nota kesepahaman (MoU) yang telah dibuat antara TNI dan berbagai kementerian atau lembaga negara.

Keterlibatan TNI dalam urusan non-pertahanan melalui berbagai MoU tersebut tidak hanya menyalahi UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, tetapi juga mengikis prinsip supremasi sipil yang menjadi dasar reformasi sektor keamanan pasca-1998.

“Kondisi ini menghidupkan kembali pola lama di masa Orde Baru, di mana militer menjadi aktor serba bisa dan hadir dalam hampir semua sektor kehidupan masyarakat,” jelas Ardi Manto Adiputra.

Padahal, fungsi-fungsi tersebut seharusnya dijalankan oleh lembaga sipil yang memiliki mandat, kapasitas teknis, dan mekanisme pengawasan publik yang kuat. Jika hal ini terus dibiarkan, maka akan terjadi militerisasi kebijakan publik yang mengancam proses demokratisasi dan akuntabilitas pemerintahan sipil di Indonesia.

Selain itu, lonjakan anggaran pertahanan tahun 2025 yang mencapai Rp247,5 triliun, menjadi sinyal bahwa arah kebijakan negara tengah bergeser dari orientasi kesejahteraan rakyat menuju politik kontrol dan stabilitas keamanan.

Peningkatan alokasi untuk sektor keamanan tanpa transparansi dan kontrol publik berpotensi mempersempit ruang sipil, memperluas kewenangan aparat, dan melemahkan prinsip demokrasi konstitusional yang selama ini diperjuangkan pasca reformasi. (*)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X

Terkait

ShareTweetShare
 
Next Post
Foto Istimewa BPBD Kabupaten Agam: Operasi pencarian dan pertolongan korban banjir dan tanah longsor masih terus dilakukan tim gabungan hingga hari ini, Sabtu (29/11/2025).

Update BNPB, 74 Orang Korban Meninggal Dunia Bencana Banjir Agam Sumatra Barat

Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni usai melakukan penandatanganan Nota Kesepakatan bersama BPJS Kesehatan tahun 2025, di Rujab Wali Kota Bontang, Jumat (28/11/2025)

Pemkot Alokasikan Rp 24 Miliar untuk Iuran BPJS Kesehatan 54 Ribu Warga Bontang

Discussion about this post

POPULAR NEWS

Kaka Ade bersaudara?

Kaka Ade bersaudara?

3 Oktober 2021
Pelaku Penabrak Pengendara Motor di Depan Sekolah YPK Terancam di Hukum 6 Tahun Penjara

Pelaku Penabrak Pengendara Motor di Depan Sekolah YPK Terancam di Hukum 6 Tahun Penjara

8 Mei 2021
Warga Sangatta Menang dalam Sengketa Informasi Terkait Operasi Tambang PT KPC

Warga Sangatta Menang dalam Sengketa Informasi Terkait Operasi Tambang PT KPC

5 Mei 2025
Ini Sosok Foto Nur Asli KKN di Desa Penari Mahasiswa Angkatan 1996

Ini Sosok Foto Nur Asli KKN di Desa Penari Mahasiswa Angkatan 1996

21 Mei 2022
KRI Nanggala 402 Ditemukan, 53 Awak Dinyatakan Gugur

KRI Nanggala 402 Ditemukan, 53 Awak Dinyatakan Gugur

25 April 2021

EDITOR'S PICK

Foto: Hasan/Protokopim (rapat koordinasi stunting dan kemiskinan di Kantor Wali Kota Bontang)

Pemkot Bontang Bangun Sistem Pendataan Kemiskinan Mandiri, Libatkan Ketua RT Jadi Ujung Tombak Pengumpulan Data

9 April 2025
Gedung Uji KIR Permanen Dishub, Bakal Dibangun Tahun Ini di Bontang Lestari

Gedung Uji KIR Permanen Dishub, Bakal Dibangun Tahun Ini di Bontang Lestari

30 Mei 2022
Tiga Dewas LPPL RPK Kukar Resmi Dilantik, Bupati Kukar Ingin Dunia Penyiaran Radio Terus Berinovasi

Tiga Dewas LPPL RPK Kukar Resmi Dilantik, Bupati Kukar Ingin Dunia Penyiaran Radio Terus Berinovasi

23 Maret 2024
Foto: Kecamatan Bontang Utara meluncurkan program inovatif bernama Gerakan Bessai Berinta sebagai upaya nyata mengatasi masalah stunting.

Gerakan Bessai Berinta Upaya Terobosan Atasi Stunting di Bontang Utara

12 November 2024

Tentang Kami

Follow us

Berita Terbaru

  • APBD Kaltim 2026 Rp15,15 T Turun Drastis dari Proyeksi Awal Rp21,5 T 2 Desember 2025
  • Update! Korban Meninggal Dunia Bencana Hidrometeorologi di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat 604 Jiwa 2 Desember 2025
  • Data BNPB: Korban Meninggal Dunia, Bencana Hidrometeorologi Aceh, Sumut dan Sumbar 303 Jiwa 30 November 2025
  • Tok! APBD Bontang 2026 Rp1,99 T Berkurang Rp887,7 M 30 November 2025
  • Pedoman media siber
  • Privacy
  • Redaksi
  • Kontak

© 2021 inspirasa.co - Support By Inspirasi Cyber ICM KALTIM.

No Result
View All Result
  • Advetorial
  • Budaya
  • Identitas
  • Terkini
  • Viral
  • Kuliner
  • Lingkungan
  • Musik
  • Politik
  • Sains
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

© 2021 inspirasa.co - Support By Inspirasi Cyber ICM KALTIM.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Go to mobile version
 

Memuat Komentar...