Samarinda – Anggota DPRD Kota Samarinda, Anhar, menyambut positif kebijakan Wali Kota Andi Harun yang melarang pejabat di lingkungan Pemkot bepergian ke luar negeri.
Menurutnya, keputusan tersebut tepat karena menekan penggunaan anggaran sekaligus memastikan pelayanan publik tetap menjadi prioritas utama.
Anhar menuturkan, dirinya sejak lama tidak pernah melakukan perjalanan ke luar negeri, baik untuk urusan dinas maupun pribadi.
“Sejak 2004 saya tidak pernah ke luar negeri. Bisa dicek di imigrasi, paspor saya bersih tanpa cap. Anak saya kuliah di Jepang, tapi saya sendiri belum pernah sekalipun,” ujarnya, Jumat (12/9/2025).
Legislator dari PDIP itu mengakui salah satu alasannya enggan bepergian adalah keterbatasan kemampuan bahasa asing. Namun, ia menilai faktor yang lebih penting adalah kebutuhan.
“Kalau hanya sekadar liburan, tidak ada urgensinya. Pejabat sebaiknya menahan diri. Anggaran lebih baik dipakai untuk masyarakat,” tegasnya.
Ia bahkan berkelakar tentang pengalamannya. “Anak saya sampai bilang, ‘Bapak jangan sesat, Bapak kan cuma tahu bahasa Bugis saja,’” ucapnya sambil tertawa.
Menurut Anhar, pejabat publik harus memberi contoh pengelolaan anggaran yang bijak. Larangan perjalanan ke luar negeri, katanya, harus dimaknai sebagai pengingat agar pejabat tidak terjebak pada gaya hidup, melainkan bekerja nyata untuk rakyat.
“Bangga saja dengan negara sendiri. Tidak perlu pamer ke luar negeri, yang penting tunjukkan kinerja untuk masyarakat,” pungkasnya.(ADV)
Discussion about this post