Samarinda – Anggota DPRD Kota Samarinda, Anhar, meminta Pemerintah Kota untuk tidak lagi memusatkan kegiatan upacara bendera hanya di Balai Kota. Ia mengusulkan agar agenda kenegaraan tersebut digelar rutin di tingkat kecamatan guna memperkuat kedekatan pemerintah dengan masyarakat.
Menurut Anhar, kehadiran pejabat di kecamatan memiliki makna lebih dari sekadar seremoni. Upacara bendera bisa menjadi ruang dialog antara pemerintah, tokoh masyarakat, dan perangkat daerah terkait untuk menyerap aspirasi warga.
“Dengan upacara di kecamatan, pejabat bisa langsung berdialog dengan tokoh masyarakat dan OPD terkait untuk mengetahui permasalahan yang ada,” ujar Anhar, Jumat (12/9/2025).
Ia menilai, pola kegiatan yang menyebar hingga ke wilayah pinggiran akan mendukung pembangunan yang lebih merata. Kehadiran pejabat di lapangan juga diyakini dapat memperkuat kebersamaan dengan masyarakat.
“Wilayah seperti Samarinda Seberang dan Palaran juga perlu mendapat perhatian. Kalau kegiatan hanya dipusatkan di Balai Kota, masyarakat di kecamatan bisa merasa terabaikan,” jelasnya.
Selain sebagai upaya mendekatkan diri ke warga, Anhar menyebut momen upacara bendera dapat digunakan sebagai sarana evaluasi program pemerintah. Dengan komunikasi lintas sektor yang lebih intensif, pelayanan publik diharapkan menjadi lebih tepat sasaran.
Ia juga menekankan pentingnya perayaan hari besar kenegaraan, termasuk 17 Agustus, untuk dilaksanakan di seluruh kecamatan. Hal itu, katanya, mampu memperkuat semangat persatuan di semua lapisan masyarakat.
“Ini bukan hanya soal simbolik. Pemerintah perlu hadir secara nyata di tengah masyarakat agar masalah bisa segera diidentifikasi dan dicarikan solusi,” tuturnya.
Anhar berharap, Wali Kota Samarinda bisa menindaklanjuti gagasan ini dan menjadikannya sebagai agenda rutin Pemkot. Dengan begitu, kehadiran pemerintah tidak hanya terasa di pusat kota, tetapi juga merata hingga pelosok daerah.(ADV)
Discussion about this post