Inspirasa.co – Kecamatan Bontang Utara menjadi wilayah dengan pengajuan sambungan Jaringan Gas (Jargas) rumah tangga terbesar di Kota Bontang untuk tahun 2025. Dari total 11.214 sambungan yang diusulkan Pemkot Bontang, sebanyak 5.062 sambungan berasal dari kecamatan ini.
Kasi Ekonomi dan Pembangunan Kecamatan Bontang Utara, Rully Adi Putra, menjelaskan proses pengajuan masih dalam tahap verifikasi. Hasil verifikasi tersebut nantinya akan menentukan jumlah sambungan yang disetujui oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
“Untuk jumlah pemohon di Bontang Utara sebanyak 5.062 rumah tangga. Namun, berapa yang akan disetujui nantinya tergantung hasil verifikasi oleh Kementerian ESDM,” jelas Rully, Senin (25/11/2024).
Menurutnya, sambungan gas yang sebelumnya terpasang di beberapa rumah justru tidak dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini disebabkan pemilik rumah yang jarang berada di lokasi atau memiliki aktivitas di luar kota.
“Misalnya, ada warga yang sudah pensiun dan sering bolak-balik Bontang-Bandung, sehingga sambungan gas di rumahnya tidak digunakan. Kondisi ini menjadi tantangan untuk memastikan sambungan baru benar-benar dimanfaatkan secara optimal,” ungkapnya.
Program Jargas tahun 2025 ini memprioritaskan rumah pribadi sebagai penerima manfaat. Namun, tidak semua wilayah di Bontang Utara dapat menikmati fasilitas ini karena kendala teknis.
“Untuk daerah pesisir, seperti Bontang Kuala, pemasangan pipa gas tidak memungkinkan. Sambungan pipa harus ditanam di tanah, sedangkan kawasan itu sebagian besar berupa perairan,” katanya.
Verifikasi data penerima manfaat dilakukan oleh tim Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (PSDA) Pemkot Bontang bersama Lembaga Teknologi Universitas Indonesia (Lemtek UI). Proses ini mencakup pengecekan data hingga survei lapangan untuk memastikan kelayakan rumah tangga yang telah mengajukan permohonan.
“Tim Lemtek UI yang ditunjuk Kementerian ESDM akan menyelesaikan verifikasi hingga Desember 2024. Hasil akhirnya akan menentukan jumlah sambungan gas yang disetujui untuk wilayah Bontang Utara,” ujarnya.
Saat ini, Kota Bontang telah memiliki 18.446 sambungan gas terpasang dari total 53.500 kuota yang tersedia secara nasional. Dengan kuota yang tersisa sebanyak 35.064 sambungan, program ini diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan jaringan gas rumah tangga di masa mendatang.
Bontang termasuk dalam 15 daerah yang menjalani tahap Front End Engineering Design (FEED) serta Detail Engineering Design for Constructions (DEDC) untuk pengembangan jaringan gas. Pemkot Bontang berharap program ini dapat memberikan solusi energi ramah lingkungan sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil lainnya.
“Semoga dengan bertambahnya sambungan gas di tahun 2025, masyarakat dapat merasakan manfaat energi yang lebih efisien dan murah,” tutupnya. (Adv)
Discussion about this post