Inspirasa.co – Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni optimis APBD Bontang di tahun 2026, dapat menyentuh angka Rp 2,1 triliun.
Beberapa waktu lalu, Neni Moerniaeni, sambangi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk memperjuangkan dana transfer daerah, bersama rombongan Apeksi.
Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni membeberkan proyeksi total dana transfer dari pusat sebesar Rp 912 miliar (Rp912.665.735.000).
Proyeksi akumulasi dari Dana Bagi Hasil (DBH) Rp321 miliar, dan Dana Alokasi Umum (DAU) Rp590 miliar.
Sedangkan Dana Transfer Umum (DTU) Kota Bontang sebesar Rp830 miliar (Rp830.480.657.000).
Proyeksi akumulasi dari Dana Alokasi Khusus non fisik (DAKnf) Rp75,6 miliar (Rp75.685.078.000) dan DAK fisik Rp 6,5 miliar (Rp6.500.000.000).
Neni mengatakan, dalam R-APBD Bontang 2026 yang diajukan mencapai Rp2,8 triliun. Saat ini tengah menghitung dan menyesuaikan APBD Bontang di 2026.
“Total dengan PAD, DAU, Bankeu sekitar Rp 2,1 triliun. Sementara menghitung APBD Bontang 2026,” jelasnya.
Pemkot Maksimalkan Program Pro Rakyat
Sejumlah daerah di Indonesia termasuk Bontang, menerima dana transfer dari pemerintah pusat lebih kecil pada 2026 dari tahun sebelumnya.
Penyusutan alokasi ini menjadi tantangan Pemkot Bontang, mengingat kebutuhan belanja publik terus meningkat.
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni mengatakan, kendati dana transfer menyusut, Pemkot berkomitmen, mengutamakan program prioritas yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Program pro rakyat tetap dimaksimalkan, Pemkot tetap responsif untuk pembangunan dan kesejahteraan warga,” kata Neni. Rabu (24/9/2025) pagi.
Neni bilang, tahun ini akan ada pemasangan jaringan gas (Jargas) di 10.553 rumah tangga dan semuanya gratis.
Kemudian beasiswa untuk kurang lebih 2.700 mahasiswa dengan alokasi anggaran hampir menyentuh Rp27 miliar.
Selain itu, insentif guru swasta se-Bontang naikkan menjadi Rp2 juta. Ke depan para pelajar akan diberikan kartu Bontang Pintar yang setiap tahunnya diisi saldo oleh pemerintah sebesar Rp2 juta.
“Program penanggulangan banjir juga akan tetap dilanjutkan melalui sinergi dengan pemerintah provinsi dan pusat,” kata Neni.
Discussion about this post