Inspirasa.co – Debat publik perdana 4 pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Pilkada Bontang digelar Sabtu (10/11/2024) di Hotel Grand Mutiara.
Debat publik ini mengangkat Tema “Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang Kompetitif dalam Mewujudkan Bontang Sentosa 2045”.
Panelis memberikan pertanyaan pertama kepada paslon nomor urut 1 Basri Rase dan Chusnul Dhihin.
Dijelaskan bahwa sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, menunjukkan adanya penurunan persentase Angka Partisipasi Kasar (APK) dalam pendidikan di periode 2019-2022 pada jenjang SD, SMP dan SMA/Sederajat di Kota Bontang.
Dirincikan, untuk SD dari 106,22 turun menjadi 105,07. Sedangkan SMP dari 90,00 menjadi 76,07, dan SMA/sederajat dari 81,64 menjadi 81,14.
Pertanyaannya adalah bagaimana strategi kongkrit dalam meningkatkan APK terutama dalam jenjang SD, SMP dan SMA/sederajat di Kota Bontang. Selain itu, ditahun berapa pada periode itu dapat dicapai peningkatan APK yang signifikan.
Menjawab pertanyaan itu, Basri mengatakan telah memiliki data tersendiri. Ia mengklaim persentase Angka Partisipasi Kasar (APK) di Bontang sudah sangat baik.
“Angka Partisipasi Kasar (APK) di Kota Bontang ini, alhamdulillah Bontang sudah sangat luar biasa. Terbukti data yang kami punya untuk tingkat pendidikan SD mencapai 105 persen, SMP 96 persen dan SMA sekitar 65 persen,” jelas Basri.
“Artinya apa, tidak ada lagi anak-anak di Kota Bontang yang tidak sekolah,” sambung Basri.
Namun Basri menyebut, kenapa Angka Partisipasi Kasar (APK) semakin menurun karena anak-anak dari tingkat SD, SMP dan SMA banyak yang bersekolah ke luar daerah. Sehingga menurutnya penurunan data Angka Partisipasi Kasar (APK) tersebut tidak relevan.
“Banyak bersekolah di luar kota sehingga APK dari SD, SMP dan SMA ini tidak relevan. Nah ini yang mempengaruhi terhadap pendidikan di Kota Bontang ini,” jelasnya.
Meski begitu Basri berjanji soal pendidikan akan menjadi program prioritasnya bersama pasangannya Chusnul Dhihin.
Discussion about this post