Inspirasa.co – Anggaran senilai Rp 4,7 miliar yang bakal dikeluarkan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskop-UKMP) Bontang untuk pembiayaan cleaning service (CS) yang dikelola pihak swasta disorot Anggota DPRD Bontang.
Bakhtiar Wakkang menyarankan pemerintah agar Cleaning Service Pasar dikelola oleh Tenaga Kerja Alih Daya (TKAD).
Menurutnya, jika cleaning service dikelola TKAD lebih menghemat pengeluaran, dibanding dikelola oleh pihak ketiga yang kini dikelolah oleh PT Bumi Bangkirai Mandiri (BBM).
“Tugasnya pemerintah bagaimana mengefisiensi hal-hal yang menyangkut dengan kebocoran anggaran,” ujarnya kepada media saban hari.
Bakhtiar Wakkang menjelaskan, jika TKAD yang mengelola anggaran cleaning service pasar, maka anggaran yang terpakai hanya mencapai Rp 2,6 miliar.
Sementara, ketika pihak ketiga yang mengelola cleaning service, pasar memakan anggaran yang dikeluarkan sebanyak Rp 4,7 miliar, dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang didapatkan dari pasar hanya mencapai Rp 1,2 miliar.
Artinya, pemkot dalam hal itu, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Perdagangan (Diskop-UKMP) Bontang bisa irit anggaran sebanyak Rp 2,1 miliar.
“Kalau mau honor kan aja semua, kalau honor itu cuma Rp 2,6 miliar,” timpalnya
Ia pun mendorong agar cleaning service dialihkan ke TKAD di tahun 2022. Karena, status kontrak kerja pihak ketiga saat ini masih berjalan hingga Desember 2021 mendatang.
Sedangkan, untuk teknis menurutnya TKAD bisa mengelola dan memaksimalkan cleanimg service pasar. Pun UPT Pasar bisa meninjau langsung kerja cleaning service di lapangan.
Senada, Anggota Komisi II DPRD Bontang, Ridwan menuturkan, anggaran senilai Rp 4,7 miliar yang digunakan dalam pembiayaan cleaning service pasar di bawah naungan pihak ketiga terlalu besar.
Ia pun menyarankan agar dilakukan peralihan dikelola Tenaga Kerja Ahli Daya (TKAD). Sehingga, modal yang dikeluarkan bisa ditekan sampai Rp 2,1 miliar.
Selain itu, pihak UPT pasar juga bisa melakukan monitoring langsung dan pengawasan terhadap kinerja Cleaning Service. “Jadi ada efisiensi anggaran sampai Rp 2 miliar,” bebernya.
Pewarta: Yayuk
Discussion about this post