Inspirasa.co – Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, tak bisa menyembunyikan kekesalannya kala melakukan inspeksi mendadak ke mess PT Inti Karya Persada Tekhnik (IKPT) di Jalan Pupuk Raya, Selasa (6/5/2025) pagi.
Dalam inspeksi ini, Agus Haris mendapati banyak hal bermasalah dari PT IKPT. Dimulai dari malasnya perusahaan melakukan pelaporan secara resmi dan aktif ke Disnaker, keengganan mereka hadir saban kali dipanggil pemerintah, dugaan mengabaikan Perda Rekrutmen dan Penempatan Tenaga Kerja, hingga, tidak adanya transparansi ditunjukkan perusahaan yang bergerak di bidang jasa jasa engineering, procurement, dan construction ini.
Butuh waktu puluhan menit dan pertanyaan berulang bagi Agus Haris untuk mengetahui bahwa perusahaan ini diduga tak menjalankan Perda tentang pemanfaatan 75 persen tenaga kerja lokal. Mulanya mereka menyebut 20 orang pekerja, naik 30, lalu 50, 150, dan terkahir 200-an orang. Namun dari jumlah yang disebut ini, masih tak jelas berapa persentase pekerja lokal.
“Begini saja, saya tanya. Bapak tahu berapa persentase tenaga kerja lokal dan luar (kota) yang direkrut berdasarkan Perda?” tanya Agus Haris ke perwakilan perusahaan.
“Kalau kebutuhan tuh harusnya lokal lebih banyak,” jawabnya.
“Oke aku tanya dulu. PKT kasih tahu tidak, pada bapak waktu mau dikasih pekerjaan itu tadi (besaran persentasenya),” kembali Agus mencecar.
“Pokoknya, intinya, harus merekrut lokal. Kayaknya tidak ada dikasih tahu (perda dan persentse tenaga kerja lokal,” jawabnya.
“Tidak dikasih tahu PKT, betulan ya. Ini jawabannya saya pengang,” kata Agus.
Selain itu, Agus Haris menyayangkan perusahaan yang mendapat pengerjaan di Bontang hingga ratusan miliar ini tak punya kantor representasi di luar areal kerja mereka, yakni kawasan industri KIE. Mestinya, kata Agus, mereka memiliki kantor di luar agar segala informasi terkait perusahaan lebih mudah diperoleh. Termasuk, misalnya, informasi terkait pengerjaan atau rencana rekrutmen.
“Harusnya mereka punya kantor di luar. Biar informasi itu lebih mudah dan transparan,” kata Agus.
Discussion about this post