Inspirasa.co – Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Kalimantan Timur (DPD GMNI Kaltim) menyoroti keadaan turap di kawasan Jalan Dr Soetomo, Sungai Karang Mumus, Samarinda.
Ketua DPD GMNI Kaltim Andi Muhammad Akbar mengungkapkan kekecewaan atas hasil pekerjaan yang dilakukan.
Menurut alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman ini pekerjaan turap yang mengeluarkan anggaran begitu besar dan baru selesai pengerjaan, harusnya bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Ini pekerjaan baru selesai langsung miring,” ucapnya.
Dengan kondisi turap yang miring tersebut, hal ini tentu akan berdampak pada fungsi turap sebagai salah satu program untuk mengurai persoalan banjir di Samarinda.
Bukan tidak mungkin, kemiringan turap di Segmen eks Jembatan Gang Nibung ke arah Jembatan Ruhui Rahayu ini, akan merembet ke segmen turap yang lain.
Dirinya pun menyoroti waktu pengerjaan yang harusnya selesai pada 2022, namun di lapangan pekerjaan tersebut baru selesai di tahun 2023.
“Hal ini harus menjadi perhatian,” ucapnya.
Selain itu semenjak selesai pengerjaan di bulan Januari hingga hari ini di bulan Maret artinya sudah hampir berjalan 2 bulan, namun perbaikan yang dilakukan tak kunjung selesai.
“Jangan lepas tangan semua pihak harus bertanggung jawab,” ucapnya.
Dirinya pun meminta agar Balai Wilayah Sungai (BWS) Wilayah IV Kalimantan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan kontraktor yang mengerjakan dapat bertanggung jawab.
Jangan sampai hal ini akan berimplikasi hukum ke depan, sebab jikalau proyek ini gagal artinya memberikan kerugian kepada negara.
Jikalau tidak ada progres perbaikan akan kita kawal kasus ini dan desak agar seluruh pihak yang bertanggung jawab dalam proyek ini diaudit secara teknis dan keuangan. *(Redaksi).
Discussion about this post