SAMARINDA – Sri Puji Astuti, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, mendesak para orang tua untuk tidak ragu melaporkan jika anak mereka menjadi korban pelecehan seksual. Menurutnya, keberanian melapor adalah langkah krusial dalam melindungi hak anak agar merasa aman dan terlindungi.
“Kalau anak Anda jadi korban, segera laporkan. Jangan diam saja. Ini tanggung jawab kita bersama dalam menjaga hak anak untuk merasa aman dan dilindungi,” ujar Puji pada Kamis (26/6/2025).
Pernyataan ini muncul sebagai respons atas tingginya kasus kekerasan seksual terhadap anak di Samarinda yang seringkali tidak tertangani secara serius. Banyak orang tua memilih bungkam karena rasa malu, takut anaknya mendapat stigma, atau tekanan sosial dari lingkungan.
Puji menegaskan bahwa sikap diam justru membiarkan pelaku bebas dari hukuman, sementara anak korban harus menanggung trauma sendirian.
“Diam itu bukan melindungi. Itu justru mengabaikan. Anak-anak yang jadi korban sering tidak bisa menyuarakan penderitaannya sendiri, jadi orang tua harus jadi pelindung utama,” tegasnya.
Ia juga menyoroti peran penting lingkungan, terutama keluarga dan sekolah, dalam mendeteksi serta merespons tanda-tanda kekerasan seksual sejak dini. Perubahan perilaku, ketakutan berlebihan, atau penurunan prestasi harus segera ditindaklanjuti.
“Anak-anak adalah generasi penerus, bukan objek yang bisa disakiti lalu dilupakan. Tindakan tegas adalah bentuk kepedulian terhadap masa depan mereka,” jelasnya.
Lebih lanjut, Puji menekankan peran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) serta lembaga pendidikan dalam meningkatkan pengawasan dan pendampingan, bukan hanya bersifat reaktif. Menurutnya, guru dan tenaga pendidik memiliki posisi strategis dalam mengenali gejala trauma pada siswa dan tidak boleh menyepelekan keluhan anak, terutama yang berkaitan dengan kekerasan seksual.
“Ini bukan soal angka semata. Setiap satu kasus yang dibiarkan, berarti ada satu anak yang menderita dalam diam. Tidak boleh ada toleransi terhadap kekerasan seksual,” ujarnya.
Puji mengakhiri seruannya dengan ajakan untuk membangun kesadaran bersama di masyarakat. Baginya, perubahan dimulai dari keberanian untuk berbicara.
“Kalau kita semua peduli, maka tidak akan ada lagi anak yang harus menanggung luka karena diamnya orang dewasa,” pungkasnya.
(ADV/DPRDSmd/ANH)
Discussion about this post