SAMARINDA – Anggota DPRD Kota Samarinda, Ismail Latisi, menanggapi keberadaan sekolah unggulan atau berstandar internasional di Samarinda. Ia menegaskan bahwa tujuan sekolah unggulan bukan untuk memberikan perlakuan istimewa pada institusi tertentu, melainkan sebagai tolok ukur kualitas dan pusat inovasi pendidikan.
Menurut Ismail, setiap wilayah idealnya memiliki sekolah percontohan.
“Kalau saya melihat, keberadaan sekolah seperti SMP 16 bukan bentuk menganakemaskan, tapi bagian dari kebutuhan. Daerah memang perlu punya sekolah unggulan, sekolah percontohan,” ungkapnya pada Selasa (17/6/2025).
Ia menjelaskan, SMP 16 kini menjadi contoh sekolah terpadu yang mencakup jenjang SD dan SMP, bahkan menjalin kerja sama dengan pemerintah provinsi untuk jenjang SMA. Kehadiran sekolah unggulan semacam ini, kata Ismail, adalah langkah awal penting untuk mendorong pemerataan mutu pendidikan di daerah lain.
“Kalau belum bisa semua, paling tidak ada satu yang kita bangun dulu. Tapi tidak berhenti di sana. Targetnya, tiap kecamatan bisa punya minimal satu sekolah unggulan,” jelas Ismail.
Menyikapi kekhawatiran masyarakat akan potensi ketimpangan akses atau praktik suap dalam penerimaan siswa di sekolah unggulan, Ismail menekankan pentingnya proses seleksi yang transparan dan diawasi ketat.
“Masuk di sana tetap melalui tes. Jadi seleksinya berdasarkan kompetensi dan kemampuan siswa. Bukan karena titipan atau faktor lain. Yang penting sekarang pengawasan dari kita semua harus diperkuat,” tegasnya.
Ismail memastikan bahwa DPRD bersama Pemerintah Kota akan terus memantau proses penerimaan siswa agar berjalan objektif dan berintegritas.
“Target kita jelas, siswa yang diterima di sekolah unggulan itu harus benar-benar unggulan daerah. Bukan karena kedekatan atau tekanan. Karena itu, pengawasan harus berjalan dari semua lini,” tambahnya.
Selain itu, ia berharap sekolah unggulan dapat menjadi pusat pengembangan kualitas yang menular ke sekolah-sekolah lain, sehingga inovasi dan standar tinggi yang diterapkan mampu meningkatkan mutu pendidikan secara menyeluruh di Samarinda.
“Kalau sudah berhasil, kita harapkan kualitasnya bisa menyebar. Jadi bukan hanya SMP 16 saja yang maju, tapi sekolah-sekolah lain di kecamatan lain juga ikut berkembang,” tutupnya.(ADV/DPRDSmd/ANH)
Discussion about this post