Inspirasa.co – Angka stunting yang masih tinggi di Bontang mendapat perhatian serius dari anggota DPRD Bontang, Ubaya Bengawan dan Winardi, yang kini terlibat langsung sebagai Bapak Asuh bagi anak-anak berisiko stunting di Kelurahan Guntung, Kecamatan Bontang Utara.
Keterlibatan mereka dalam Gerakan Bapak Asuh merupakan dukungan dalam upaya menurunkan prevalensi stunting, yang kini menjadi isu nasional.
Ubaya Bengawan, dalam kesempatan tersebut, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Kecamatan Bontang Utara yang menggelar kegiatan ini.
“Saya beri apresiasi kepada pemerintah Kecamatan Bontang Utara beserta seluruh jajaran,” ucapnya.
Menurutnya, penanganan stunting memerlukan kolaborasi semua pihak, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan masyarakat.
Angka stunting sangat mengkhawatirkan, bahkan hingga Oktober, data dari Dinas Kesehatan menunjukkan angka stunting masih sekitar 19 persen,” ujar Ubaya.
Ubaya juga mengungkapkan, DPRD Bontang telah mengadakan empat kali pertemuan khusus untuk membahas penanggulangan stunting, dengan fokus pada keterlibatan 9 OPD yang bertanggung jawab dalam hal ini.
Selain itu, Ubaya juga menyampaikan masalah keterbatasan anggaran menjadi tantangan utama dalam penanganan stunting.
“Dinas Kesehatan hanya memiliki anggaran sebesar 3 miliar setahun. Kalau dibagi untuk 15 kelurahan, tentu sangat terbatas. Kami akan segera membahas anggaran untuk 2025, termasuk peningkatan kesejahteraan kader posyandu,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan pentingnya penyesuaian insentif bagi kader posyandu yang saat ini hanya menerima honor Rp 300.000 per bulan, yang dianggap tidak memadai.
Di sisi lain, Winardi menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menanggulangi stunting.
“Stunting bukan hanya masalah balita, tetapi juga asupan gizi ibu yang perlu diperhatikan. Pemerintah dan masyarakat harus bekerjasama, seperti yang kita buktikan hari ini dengan pemberian PMT di Posyandu Kasih Etam,” kata Winardi.
Menurutnya, upaya penanggulangan stunting juga melibatkan perhatian terhadap kebersihan rumah tangga, terutama sanitasi yang menjadi faktor penting dalam mencegah stunting.
Ia juga memberikan apresiasi kepada kader posyandu yang meskipun menerima honor yang terbatas, tetap semangat dalam menjalankan tugas mulia mereka.
“Saya ucapkan terima kasih kepada semua kader posyandu yang telah bekerja keras. Meskipun hanya menerima honor Rp300 ribu mereka tetap semangat melaksanakan tugasnya,” katanya.
Ia berharap gerakan Bapak Asuh ini dapat terus berlanjut dan menjadi langkah nyata dalam penanggulangan stunting di Bontang Utara.
Sementara itu, Sekretaris Camat Bontang Utara Irmita Prima Ningrum berharap orang tua tetap datang ke Posyandu.
“ibu-ibu harus tetap rutin membawa anak-anak mereka ke Posyandu untuk pemantauan tumbuh kembang,” ucap Irmita.
Selain mengandalkan PMT, diharapkan ibu-ibu juga menjaga pola asuh yang baik, seperti memastikan anak mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan memperhatikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kesehatan, seperti kebersihan dan lingkungan. (Adv)
Discussion about this post