SAMARINDA – Menjamurnya gerobak kopi di berbagai titik Kota Samarinda menjadi perhatian DPRD setempat. Anggota Komisi I DPRD Samarinda, Suparno, menilai upaya penertiban oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) perlu dievaluasi agar tidak berdampak negatif terhadap pelaku usaha kecil.
“Kalau dilihat dari sisi kemanusiaan, kasihan mereka. Mereka ini bagian dari UMKM yang sedang berjuang di tengah kondisi ekonomi yang belum pulih,” ujar Suparno, Rabu (23/7/2025).
Ia menilai bahwa semangat penataan kota seharusnya tidak justru menyudutkan para pelaku UMKM, terlebih mereka yang belum tersentuh pembinaan atau dukungan dari pemerintah.
Suparno meminta agar penertiban dilakukan secara terkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti dinas teknis, kelurahan, dan kecamatan. Tujuannya agar pelaksanaan kebijakan tidak menimbulkan kegaduhan sosial di lapangan.
Menurutnya, solusi yang lebih baik adalah menyediakan zona-zona khusus untuk para pedagang gerobak, lengkap dengan pengaturan jam operasional yang jelas.
“Misalnya diberi tempat di titik A, B, atau C. Boleh jualan jam sekian sampai jam sekian. Jadi tetap tertib, tapi ekonomi rakyat jalan,” tuturnya.
Meski mengakui bahwa keberadaan gerobak yang tidak tertata dapat mengganggu estetika kota dan arus mobilitas warga, Suparno menekankan bahwa pendekatan persuasif jauh lebih dibutuhkan ketimbang tindakan represif.
“Estetika kota bisa rusak, dan mobilitas warga pun terganggu,” katanya.
Ia menyadari bahwa Satpol PP memiliki kewenangan dalam menjaga ketertiban ruang publik. Namun, ia berharap langkah penegakan aturan dilakukan dengan pendekatan yang lebih manusiawi.
“Satpol PP bisa jadi kewalahan karena memang sudah terlalu banyak pedagang di pinggir jalan. Tapi jangan sampai itu jadi alasan untuk menggusur tanpa solusi,” ungkapnya.
Suparno mendorong Pemkot Samarinda untuk menyusun strategi jangka panjang dalam menata UMKM agar tidak hanya ditertibkan, tetapi juga didukung dan diberdayakan secara nyata.
“Kalau pemerintah ingin UMKM berkembang, ya harus didukung. Penataan penting, tapi jangan sampai mematikan usaha rakyat kecil,” pungkasnya.(ADV)
Discussion about this post