Samarinda – Komitmen memperbaiki infrastruktur dasar di wilayah pedalaman Kalimantan Timur ditunjukkan langsung oleh Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud, dan Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, saat melakukan kunjungan lapangan ke ruas jalan poros Kutai Kartanegara–Kutai Barat, Jumat (20/6/2025).
Peninjauan ini menjadi wujud nyata sinergi antara legislatif dan eksekutif dalam menjawab aspirasi publik yang selama ini mendambakan pemerataan pembangunan.
Jalur poros ini bukan sekadar penghubung antarwilayah seperti Kukar, Kubar, dan Mahakam Ulu, tetapi juga memiliki nilai strategis sebagai akses alternatif menuju Ibu Kota Nusantara (IKN). Bertahun-tahun dikeluhkan karena kerusakan yang berkepanjangan, ruas jalan tersebut kini mulai mendapatkan perhatian serius di awal masa pemerintahan baru.
“Kita tidak ingin pembangunan hanya selesai di atas kertas. Apa yang kami lihat dan dengar langsung dari masyarakat hari ini akan menjadi dasar kuat untuk perencanaan yang lebih akurat ke depan,” ujar Hasanuddin di sela peninjauan.
Rombongan menyasar titik-titik rawan yang kerap mengalami kerusakan, seperti longsor atau badan jalan yang tergenang air saat musim hujan. Menurut Gubernur Rudy Mas’ud, hasil dari peninjauan ini akan dimasukkan dalam prioritas program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim 2025–2029. Tujuannya jelas: menghadirkan akses jalan yang layak sebagai fondasi konektivitas, logistik, hingga layanan sosial dasar.
“Pemerataan pembangunan harus dimulai dari hal paling mendasar: akses. Jika jalan terbangun dengan baik, maka pertumbuhan ekonomi dan layanan publik akan mengikutinya,” kata Rudy, yang didampingi istri sekaligus Anggota Komisi VI DPR RI, Hj Sarifah Suraidah Harum.
Kehadiran pimpinan OPD di lingkungan Pemprov Kaltim dalam kunjungan ini menjadi indikator bahwa perencanaan tidak lagi bersifat elitis, melainkan partisipatif dan berbasis kondisi nyata.
Peninjauan lapangan tersebut diharapkan menjadi tonggak perencanaan yang berorientasi pada kebutuhan, bukan hanya angka.
Jika komitmen ini dijaga, pembangunan jalan poros Kukar–Kubar bisa menjadi simbol pergeseran paradigma pembangunan di Kaltim: dari sentralistik menuju distribusi akses yang lebih adil. Tak hanya memperkuat konektivitas antarwilayah, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru di wilayah terluar. (Adv/DPRD Kaltim)
Discussion about this post