Samarinda – Akses jalan yang rusak di wilayah hulu Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi sorotan serius anggota DPRD Kaltim Dapil Kukar, Firnadi Ikhsan, pada Mei 2025. Ia menekankan bahwa pembangunan jalan di daerah pasang surut dan tepian sungai memerlukan konstruksi khusus, yakni pondasi pile slab, guna mengatasi tantangan medan rawa dan banjir yang rutin terjadi.
Firnadi Ikhsan, anggota Komisi II DPRD Kaltim dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menyatakan bahwa jalan di kawasan hulu Kukar tidak bisa dibangun dengan metode konvensional. Menurutnya, kondisi alam yang berupa rawa-rawa dan pasang surut air sungai membuat jalan mudah rusak jika tidak menggunakan konstruksi yang tepat. “Saya mengusulkan pembangunan jalan dengan konstruksi pile slab. Ini adalah pondasi yang paling tepat untuk menahan tekanan dan air di wilayah ini meskipun biaya pembangunannya lebih besar,” ujarnya dalam wawancara di Samarinda.
Pondasi pile slab, yang berbentuk seperti tumpukan tiang pancang beton bertulang, mampu menopang jalan di atas tanah lunak dan air pasang yang kerap merendam wilayah tersebut. Firnadi menambahkan bahwa selama ini banyak jalan yang putus nyambung dan mudah rusak akibat penggunaan konstruksi biasa. “Jika jalan ini tidak dibangun dengan konstruksi kuat, maka mudah rusak terutama saat air sungai pasang,” tegasnya.
Firnadi juga menyoroti akses jalan dari Sebelimbingan menuju Kutai Barat yang rutin terendam karena kondisi rawa dan pasang surut air sungai. Menurutnya, konstruksi pile slab, jembatan layang, dan timbunan khusus adalah solusi adaptif yang perlu diterapkan agar akses transportasi tetap lancar dan tahan lama.
Ia menegaskan perlunya kolaborasi antara pemerintah daerah, provinsi, dan pusat untuk mengalokasikan anggaran khusus demi penanganan infrastruktur di wilayah hulu Kukar. “Kukar butuh waktu dan bantuan dana yang memadai dari pusat maupun provinsi untuk menyelesaikan masalah ini secara menyeluruh,” tambah Firnadi. (Adv/DPRD Kaltim)
Discussion about this post