Inspirasa.co – Kota Bontang kembali menghadapi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Berdasarkan data terbaru dari Dinas Kesehatan Bontang, pada bulan Juni 2024 tercatat sebanyak 45 kasus baru.
Angka ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat dan memicu kritikan dari anggota dewan.
Adrofdita, anggota Komisi I DPRD Kota Bontang, menyuarakan kritikannya terhadap upaya pemerintah kota dalam menangani kasus DBD ini.
Menurutnya, langkah-langkah yang diambil saat ini belum cukup efektif dalam mengendalikan penyebaran penyakit tersebut. Ia pun mengusulkan agar Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang mengadopsi metode pengendalian nyamuk Wolbachia yang telah sukses diterapkan di Yogyakarta.
Metode Wolbachia melibatkan penggunaan bakteri Wolbachia yang disuntikkan ke dalam nyamuk Aedes aegypti, yang merupakan vektor utama penyebaran DBD.
“Nyamuk yang terinfeksi Wolbachia akan memiliki kemampuan yang lebih rendah untuk menularkan virus dengue, sehingga dapat membantu mengurangi penyebaran penyakit,” ujarnya, Jumat (12/7/2024).
Adrofdita juga menekankan pentingnya tim dari Dinas Kesehatan Bontang untuk melakukan studi banding ke Yogyakarta.
“Jogja telah berhasil mengendalikan kasus Demam Berdarah dengan metode Wolbachia. Tim Dinkes Bontang perlu belajar langsung dari mereka, memahami langkah-langkah yang telah diambil, dan mengadaptasi metode tersebut untuk diterapkan di sini,” timpalnya.
Ia juga menyebutkan bahwa metode ini tidak hanya berhasil di Yogyakarta, tetapi juga telah diakui oleh berbagai penelitian internasional.
“Jika ada metode yang sudah terbukti efektif, mengapa tidak kita adopsi dan sesuaikan untuk kondisi di Bontang?” tambahnya.
Adrofdita berharap dengan adopsi metode ini, Kota Bontang dapat menurunkan angka kasus DBD secara signifikan. Dia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung langkah-langkah pemerintah dalam memberantas penyakit ini, termasuk menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari genangan air yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
“Peningkatan kasus DBD ini menjadi pengingat akan pentingnya upaya pencegahan yang berkelanjutan dan inovatif. Dengan langkah yang tepat dan kolaborasi antara pemerintah, DPRD, dan masyarakat, diharapkan Kota Bontang dapat segera bebas dari ancaman DBD,” tandasnya. (Adv)
Pewarta: Yayuk
Discussion about this post